Suarakampus.com– Menjadi generasi muslim yang berakhlak mulia di Era modern tentu adalah sebuah tuntutan bagi seorang mahasiswa, hal tersebut disampaikan langsung oleh Buya Jel dalam seminar dakwah yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP) Komunikasi Penyiaran Islam (KPI), Jumat (29/09).
“Meski di Era revolusi, perkara fikih harus tetap didalami, syariah itu hukumnya tidak boleh diganggu gugat sosialisasinya itu lah yang diinovasikan,” katanya.
Ia menjelaskan seperti halnya adanya para imam madzhab yang menginovasi yang dijadikan pemahaman. “Adanya madzhab Hanafi, Syafi’i, Maliki, Hambali itu fiqh,” jelasnya.
Kemudian kata dia, perubahan menyegarkan kualitas dan inilah sebuah solusi. Kendati demikian, persoalan akidah tidak ada yang namanya perubahan. “Beda halnya dengan akidah, tidak ada perubahan mulai dari nabi Adam,” sebutnya.
Lanjutnya, dalam perubahan tentu harus mencerminkan pribadi mulia Rasulullah. “Nabi Muhammad mempunyai akhlak yang mulia, dari kejujuran perkataan, amanah dalam segala hal, dan juga memiliki kecerdasan,”sampainya.
Ia menyampaikan inovasi menghasilkan manfaat dan ada juga kerugian tergantung sejauh mana keislamannya. “Dengan menjadi seorang berkepribadian Islam, maka inovasi apapun itu akan bisa diambil kebaikan tanpa adanya mudharat,” sampainya. (ifw)
Wartawan: Nur Hikmah Nasution