Suarakampus.com- Menjelang waktu berbuka puasa, area sekitar Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang dipenuhi mahasiswa yang berburu takjil. Meskipun dihadapkan pada kenaikan harga bahan pokok, semangat berbagi dan kebersamaan tetap menguat di kalangan mahasiswa, Selasa (04/03).
Duta Kampus 2024, Aidil Saputra menjelaskan, tradisi berburu takjil bukan sekadar rutinitas, melainkan momen untuk mempererat silaturahmi. “Setiap sore, saya biasa membeli berbagai makanan seperti nasi Padang, gorengan, dan kue serondeng,” katanya.
Ia menambahkan, harga takjil masih stabil sehingga semangat berbagi tetap terjaga. “Saya juga menikmati sop buah yang segar,” ujarnya.
Mahasiswa Jurusan Psikologi Islam, Rinda mengungkapkan, kenaikan harga sembako menyebabkan naiknya harga takjil. “Saya tetap semangat berburu takjil, meskipun harga sedikit naik. Air kelapa dan gorengan masih menjadi favorit saya.” Ungkapnya.
Senada dengan Rinda, mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Meisa menambahkan, jumlah pedagang takjil di sekitar kampus justru meningkat selama Ramadhan. “Mahasiswa tetap bersemangat berburu takjil, baik yang sekadar ingin berbagi maupun sekadar menikmati hidangan,” katanya.
Namun, di balik antusiasme tersebut, Meisa berharap akses jalan di sekitar kampus dapat diperlebar untuk mengurangi kemacetan yang kerap terjadi selama momen berburu takjil.
Ramadhan tahun ini tidak sekadar tentang berbuka puasa, melainkan juga menjadi momen untuk menunjukkan solidaritas dan kebersamaan di antara mahasiswa. (Lya)
Wartawan: Anisa Pitri Tara (Mg), Nadia Defri Andra (Mg), Fauziah Maharatih Wahyuni (Mg)