Suarakampus.com– Pendidikan nasional lebih ke depankan nilai intelektual tanpa berorientasi pada nilai spiritual. Hal tersebut disampaikan Herman dalam bedah buku karyanya, berjudul Studi Kritik Pendidikan Kontemporer: Analisis Merdeka Belajar yang digelar Bintang Semesta Media. (14/08)
“Dengan sistem pendidikan yang menghilangkan agama akan menghantam karakter siswa,” jelas Herman.
Lanjutnya, sebagai seorang penulis pendidikan merupakan proyek jangka panjang yang tidak pernah berhenti digalakkan. “Berhenti membicangkan pendidikan berhenti pula menata perubahan,” ungkapnya.
Ia menyebutkan studi yang perlu dikritisi saat ini adalah pendidikan instan. “Sebagian hanya menginginkan ijazah bahkan membelinya tanpa dibekali akademik dan keterampilan,” ujarnya.
Selaku pembedah buku, Puguh Windrawan menuturkan pendidikan saat ini belum lepas dari pemerataan kualitas. “Elemen dasar pendidikan perlu dibenahi,” pungkasnya.
Kemudian, kata dia, peran pemerintah dalam mengakomodir pendidikan sangatlah penting. “Harus ada campur tangan pemerintah agar pendidikan lebih baik,” sebutnya.
Puguh mengungkapkan dalam buku tersebut lebih menyampaikan konseptual dari pendidikan. “Saya berharap lebih banyak dosen menulis tentang implementasi dari merdeka belajar ini,” tutupnya. (wng)
Wartawan: Nur ‘Azizah Yunara Putri