Suarakampus.com- Konsolidasi Akbar Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia (SI) Kerakyatan Sumatera Barat (Sumbar), dilaksanakan di kampus III UIN IB. Konsolidasi digelar untuk rancang aksi peringatan September hitam pada Jumat 20 September 2024 mendatang.
Nofalsyah selaku Presiden Mahasiswa (Presma) UIN IB berikan tanggapan. Hal ini dilontarkan saat dihubungi oleh tim suarakampus.com, Rabu (18/09).
Ia menyatakan, massa konsolidasi terdiri dari enam kampus. “Termasuk kami UIN IB, sebagai tuan rumah,” katanya
Ia mengatakan, konsolidasi digelar untuk peringatan September hitam mengenai kelamnya masa Presiden Joko Widodo. “Demokrasi semakin terkikis, tindakan cawe-cawe dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) bukti langgengkan dinasti politik dan pertahanan kekuasaan,” tuturnya.
Lanjutnya, September hitam pun berkaitan ultimatum Prabowo sebagai presiden terpilih. “Dalam hal perlakuan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) berat dimasa lalunya,” tambahnya.
Lalu, ia menyampaikan langkah pergerakan selanjutnya BEM SI akan turun ke jalan. “Tentunya kami akan aksi,” ungkapnya.
Kata dia, aksi akan dilangsungkan pada hari Jumat 20 September 2024. “Berlokasi di depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumbar,” tegasnya.
Ia menjelaskan, pembahasan utama tuntutan aksi di antaranya, janji kampanye mengenai penegakan hukum dan berantas korupsi, serta jaminan Jokowi untuk selesaikan HAM. “Kemudian terkait pengaruh oligarki dan kebijakan yang kontroversial, dan penuntasan semua konflik agraria di negeri ini,” jelasnya.
Ia berharap, dengan adanya konsolidasi ini, seluruh masyarakat dan mahasiswa dapat bergabung dalam aksi. “Mari lawan bersama penindasan-penindasan dan perebutan hak demokrasi oleh presiden Jokowi,” harapnya. (hkm)
Wartawan : Isyana Nurazizah Azwar