Suarakampus.com– Program Detak Sumbar yang tayang secara langsung di kanal YouTube Padang TV menjadi wadah bagi Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sumatera Barat (Sumbar) untuk menyampaikan kritik terhadap 100 hari kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Mereka menyoroti kebijakan yang dinilai merugikan rakyat dan menciptakan ketidakstabilan di berbagai sektor.
Koordinator Isu Pendidikan BEM Sumbar, Yoga Prima mengatakan, aksi ini dipicu oleh kebijakan yang dianggap merugikan rakyat. “Kami menuntut agar instruksi presiden dicabut dan dievaluasi kembali,” katanya.
Aliansi juga menyoroti pemangkasan anggaran pendidikan yang dinilai berdampak pada akses pendidikan gratis. “Jika anggaran dipotong, banyak siswa dan mahasiswa akan kesulitan mendapatkan beasiswa,” ujarnya.
Koordinator Pusat Aliansi BEM Sumbar, Rifaldi menegaskan, pengurangan anggaran dapat mengancam keberlanjutan beasiswa. “Mahasiswa yang bergantung pada beasiswa akan mengalami kesulitan melanjutkan pendidikan,” katanya.
BEM Sumbar juga mengkritisi program makan bergizi gratis yang dinilai tidak tepat sasaran. “Kebijakan ini hanya dinikmati oleh kota-kota besar,” tegas Rifaldi yang juga Presiden Mahasiswa Unidha.
Koordinator Daerah 1 BEM Sumbar, Nofalsyah, meminta transparansi dalam pelaksanaan program tersebut. “Kami ingin kejelasan siapa yang benar-benar layak menerima manfaatnya,” ucapnya.
Selain pendidikan dan pangan, BEM Sumbar juga menyoroti dampak efisiensi anggaran terhadap sektor kesehatan. “Tanpa pemotongan anggaran pun, stunting masih menjadi masalah serius,” kata Rifaldi.
Noval, salah satu perwakilan Aliansi BEM Sumbar, berharap pemerintah segera memperbaiki kebijakan yang dinilai tidak berpihak kepada rakyat. “Kami ingin Indonesia tidak lagi gelap, tetapi menjadi negara yang menjamin pendidikan dan kesehatan gratis bagi seluruh rakyatnya,” katanya.
Noval berharap agar kebijakan pemerintah lebih berpihak kepada masyarakat luas. “Jangan sampai keputusan yang diambil justru menimbulkan keresahan di tengah masyarakat,” tutupnya. (ver)
Wartawan: Habila (Mg)