Suarakampus.com- Pendiri Channel YouTube INTERES, Aidil Ichlas memulai kiprah di YouTube ketika videonya ditolak oleh salah satu stasiun televisi tempat kerjanya. Pasalnya, video itu penting untuk disampaikan, hingga muncul ide membuat sebuah akun YouTube supaya terus bisa dinikmati khalayak ramai.
“Hal ini lah yang menjadi awal mula terbentuknya channel YouTube yang saya beri nama INTERES, agar video penting itu tidak terbuang sia-sia,” katanya, Rabu (13/03).
“Nama INTERES ini terinspirasi setelah saya mengikuti acara ini, hingga saya lakukan re-branding,” ujarnya.
Lanjutnya, Aidil menjelaskan kanal YouTube yang digarapnya berfokus pada pengenalan kebudayaan Padang dan tempat-tempat yang jarang diketahui orang. “Konten menarik untuk ditayangkan sebab, budaya merupakan permasalahan yang terus tumbuh di dalam masyarakat, namun sempat berpikir meliput hal lain, tapi belum ada tim yang dapat membantu,” jelasnya.
“Lewat konten ini saya dapat menyalurkan hasrat untuk terus menyampaikan hal-hal yang luput dari pemberitaan teman-teman jurnalis,” tambah pendiri Channel YouTube INTERES tersebut.
Kata dia, dengan adanya kegiatan Creator Program for Independent Jurnalis yang diselenggarakan oleh Google Indonesia, menjadi momen yang pas di era digitalisasi ini. “Seiring perkembangan zaman pengguna YouTube mengalami peningkatan, hingga menonton berita tidak perlu lagi lewat televisi,” ucapnya ketika menyampaikan materi.
Kendati demikian, Aidil mengungkapkan tidak pernah buat skrip ketika mengambil video, hingga memilih mempelajari objek yang hendak diliput terlebih dahulu. “Saya biasanya mengkaji objeknya dulu, hal ini diakibatkan saya yang tidak memiliki tim untuk bekerja sama, jika saya memiliki tim mungkin akan lebih baik lagi,” pungkasnya.
Kemudian, menurut Aidil program ini tidak hanya sebatas konten semata namun, banyak pengalaman jurnalistik yang dapat diterapkan. Bahkan jurnalistik YouTube berbeda kapasitasnya dengan media mainstream. “Melalui YouTube kita bisa lebih bebas berekspresi, asal konten yang disajikan menarik walaupun dalam jangka waktu lama,” tuturnya. (ndn)
Wartawan: Rais Shiddiq (Mg)