Suarakampus.com- Bahasa adalah salah satu unsur dari kebudayaan berdasarkan kesolidannya. Bahasa menempati peringkat yang paling rendah, dalam artian bahasa sebagai unsur kebudayaan yang paling mudah berubah. Contohnya saja salah satu daerah di Provinsi Sumatra Barat (Sumbar), yaitu Pesisir Selatan.
Sumbar terbagi menjadi dua bagian, yaitu Daerah Darek dan Rantau. Darek terdiri atas wilayah Luhak Nan Tigo yang meliputi Luhak Agam, Luhak Tanah Datar, dan Luhak Limo Puluh Koto. Daerah darek ini merupakan daerah paling tua di Sumbar, di mana ketiga wilayah ini terletak di sekitar Gunung Marapi, Gunung singgalang dan Gunung Sago. Sedangkan Daerah Rantau meliputi seluruh pesisir pantai Sumbar, yang wilayahnya mulai dari Natal, Indera Giri, Pariaman, Padang, Pesisir Selatan, Kerinci, dan Muko-Muko.
Ranah Minang ini adalah salah satu provinsi yang masih kental kebudayaannya. Wilayah yang terletak di Pulau Sumatra ini mayoritas beretnis suku Minangkabau, tidak hanya itu Sumbar juga didiami etnis Mentawai, Mandailing, Jawa dan Tionghoa.
Terdapat berbagai jenis bahasa yang digunakan oleh masing-masing daerah, setidaknya ada lima dialek dalam bahasa Minangkabau, yaitu dialek Pasaman, Agam-Tanah Datar, Lima Puluh Koto, Koto Baru dan Pancung Soal. Meskipun demikian, bahasa minang yang digunakan sebagai bahasa utamanya.
Berikut lima bahasa atau kata-kata yang terdengar aneh yang berasal dari Kabupaten Pesisir Selatan yang dirangkum Suarakampus.com:
Lueh
Kata-kata ini sedikit asing terdengar di telinga, kata “Lueh” dalam bahasa minangnya yaitu laweh. Lueh dapat diartikan dalam bentuk lapang dan lebar atau luas. Kata lueh ini berasal dari daerah ujung selatan Kabupaten Pesisir Selatan, yaitu Inderapura dan Tapan. Contoh bahasa Inderapura dan tapan yaitu “Ambo punyo tanah yo sabana lueh,” dalam bahasa Indonesia artinya Saya punya tanah yang sangat Luas.
Aban
Mungkin tidak banyak yang tau dengan kata-kata ini, yaitu Aban. Kata tersebut juga berasal dari daerah Inderapura, tepatnya di Kecamatan Pancung Soal dan Airpura. Jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia yaitu kamu.
Kepeang/Mago
Ada yang tau apa artinya kata yang satu ini? Dalam Bahasa Indonesia kepeang disebut juga dengan uang atau alat untuk mengukur nilai tukar. Dalam bahasa minangnya berarti pitih. Kata tersebut banyak dijumpai di daerah ujung Pesisir Selatan seperti Tapan, Silaut sampai Muko-Muko.
Selang
Kata ini berasal dari bahasa Belanda, yakni dari kata slang yang berarti ular. Oleh karena itu, orang Minang mengganti penyebutannya dengan selang. Kata ini biasanya dimaknai sebagai tempat mengalirkan air. Namun berbeda dengan daerah kabupaten Pesisir Selatan, khususnya Air Haji dan Tapan, kata selang diartikan sebagai kata permintaan yaitu pinjam. Contohnya “Ambo nio beli rokok, pitih wak kurang 10 ribu, selang wak pitih dulu lah,” dalam bahasa indonesianya “Saya mau beli rokok, tapi uang saya kurang 10 ribu, bisakah saya pinjam uang kamu dulu?”
Kenyak
Kata ini cukup langka didengar di daerah Pesisir Selatan, kenyak diartikan sebagai ungkapan perintah atau biasa disebut kemari/kesini. Dalam bahasa Minangnya yaitu kasiko. Kata tersebut banyak digunakan di Kecamatan Linggo Sari Beganti dan Kecamatan Ranah Pesisir.
Penulis: Hungri Somi Julta