Suarakampus.com- Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama (FUSA) adakan panggung rakyat, atas dasar unjuk rasa keresahan. Kegiatan ini berlangsung di Bundaran UIN Imam Bonjol Padang, Jumat (14/06).
Afriadi selaku ketua Dema FUSA, menyampaikan tujuan dari panggung rakyat tersebut menggelari mahasiswa untuk perjuangkan kebebasan mahasiswa dan Palestina. “Kami sebagai posisinya Islam, tentu bersuara atau keadaan saudara kami yang di tindas,” katanya.
Lalu, ia menjelaskan tema yang selanjutnya yaitu kebebasan mahasiswa dari fenomena terkini seperti tingginya UKT yang diterapkan oleh pemerintah. “Kami meminta kepada pihak kampus untuk merespon hal ini, karena banyak saudara-saudara yang ingin kuliah tetapi tidak mampu lantaran menjulangnya biaya kuliah,” jelasnya.
Ia melanjutkan, kegiatan ini terbuka untuk semua kalangan kampus, tetapi sekitar 20 mahasiswa FUSA yang hadir mengikuti panggung rakyat. “Kami juga mengajak Dewan Eksekutif Mahasiswa Universitas (DEMA-U) untuk peduli bersuara atas nama mahasiswa tetapi tidak direspon,” ungkapnya.
Akbar selaku satpam UIN IB Padang, memberi tanggapan sangat antusias atas kegiatan tersebut, karena di kampus ini belum ada yang berani melakukannya. ” Terima kasih saya ucapkan kepada mahasiswa FUSA,” ucapnya.
Lalu, Muhamad Zidan Alhabsy selaku ketua pelaksana menjelaskan, acara ini sebenarnya dilaksanakan pada Kamis 13 Juni 2024 namun tertunda. “Melihat situasi karena musim hujan tentunya tidak bisa dilaksanakan, dan mengingat mahasiswa banyak yang hendak ujian,” sebutnya.
Ia melanjutkan, bahwa hal yang disuarakan terkait masalah Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan pemboikotan barang afiliasi Israel. “Penolakan terhadap komoditas zionis yang masih berada di Indonesia,” tegasnya.
Ia berharap mahasiswa dan Organisasi Mahasiswa (Ormawa) dapat menyertai pergerakan-pergerakan berdasarkan landasan keresahan setiap kalangan masyarakat UIN IB. ” Kami sindir pihak kampus, Presiden Mahasiswa (Presma) dan Dema U, bahwa acara seperti ini harus dilaksanakan untuk mahasiswa, bukan hanya menjadi budak kapitalis dari rektor,” harapnya.
Berdasarkan pengamatan tim suarakampus.com, terlihat ada bendera Israel dari kertas cetak berjejer di jalan dibiarkan rusak akibat situasi hujan deras. (hkm)
Wartawan: Siti Afriani Pratiwi (Mg), Isyana Nurazizah Azwar (Mg), Fitri Suhama (Mg)