Oleh: Febrian Hidayat
(Mahasiswa Prodi Hukum Keluarga, UIN Imam Bonjol Padang)
Guru adalah seseorang yang mengajarkan suatu ilmu, membimbing karakter, dan mendidik sopan santun kepada muridnya. Seorang guru harus mempunyai suri tauladan di dalam benak jiwanya dan pemikirannya. Dapat diartikan bahwa guru adalah sosok orang yang mengajarkan kepada muridnya tentang mengenai suatu ilmu yang dia ahli di bidang tersebut.
Secara formal, guru adalah profesi pendidik dan pengajar di sekolah formal yang mempunyai tingkatan. Berawal dari tingkat dasar, tingkat menengah, tingkat menengah keatas hingga sampai di perguruan tinggi yang nantinya seorang murid akan meraih gelar dari guru yang mengajarkannya. Dalam proses pengajarannya, sang guru sering mendapatkan tantangan dan kendala dalam menghadapi sikap seorang murid.
Setiap murid di sekolah mempunya sifat karakter masing-masing yang terkadang itu membutuhkan kesabaran dalam menghadapinya. Sikap murid yang berbeda cukup kita sikapi dengan wajar, karena ini masa pertumbuhan dan perkembangan dalam menentukan jati diri seorang manusiawi. Karakter murid yang tidak sesuai dengan moral pendidikan yang dalam hal ini menjadi tantangan terbesar guru dalam proses ngajar mengajar.
Dibalik dari karakter murid yang mempunyai tingkah laku yang beraneka ragam, guru percaya dan yakin di setiap dirinya mempunyai akal yang cerdas dan kreatif. Kepintaran seorang murid tidak hanya dilihat di dalam lokal saja, akan tetapi perlunya seorang guru memperhatikan aktivitas muridnya guna melihat potensi dasar yang perlu dikembangkan.
Di zaman sekarang, para guru memandang murid saat ini tidak sesuai lagi dengan moral pendidikan yang berlandasan pancasila dan ajaran agama. Memang ini merupakan suatu masalah dalam sistem pendidikan, akan tetapi seorang guru perlu melihat dan mengasah kembali dari segi kepintaran dan kecerdasan murid. Dalam mengasah skill murid yang ditambah dengan tidak sesuainya sikap murid terhadap guru, guru harus yakin dan tegas dalam membimbing demi masa depan anak bangsa dan negara. Di masa yang serba canggih ini, seorang murid mendapatkan tantangan yang lebih besar diantaranya, pengaruh gaya barat, alat komunikasi yang memudahkan segala cara, minum-minuman keras, pacaran dan lain sebagainya yang tidak sesuai dengan norma agama dan pancasila.
Dalam buku Education on The Edge of Possibility, Renate Nummela Caine dan Geoffrey Caine menyatakan, keyakinan guru akan potensi manusia dan kemampuan semua anak untuk belajar dan berprestasi merupakan suatu hal yang penting diperhatikan. Aspek-aspek teladan mental guru berdampak besar terhadap iklim belajar dan pemikiran pelajar yang diciptakan guru. Guru harus memahami bahwa perasaan dan sikap siswa akan terlibat dan berpengaruh kuat pada proses belajarnya.
Dari pendapat di atas dapat dipahami bahwa pentingnya seorang guru dalam mencerdaskan muridnya dan guru harus yakin terhadap apa yang telah ia berikan kepada muridnya itu semata-mata ikhlas tanpa paksaan. Seorang murid akan lahir menjadi orang besar dari bimbingan guru. Tantangan yang dihadapi oleh murid perlu adanya bimbingan seorang guru sejak di sekolah dasar. Guru wajib menanamkan norma-norma kesopanan dan menunjukkan suri tauladannya serta memahami tentang kondisi yang dihadapi muridnya saat ini. Tantangan yang dihadapi murid saat ini, sangat berpengaruh dalam bangsa dan negara.
Salah satu harapan negara yaitu murid terpelajar yang telah dibimbing oleh gurunya sejak sekolah dasar. Dengan adanya ini semua, murid harus bertantangan dengan dunia modern yang serba maju dan canggih serta guru harus sabar mengahadapi dan membimbing muridnya. Pastilah seorang guru yakin, pemimpin akan lahir dari didikan gurunya. Kesuksesan murid terletak pada gurunya, semuanya itu hanya terikat pada hubungan batin. Dari sinilah, peran penting guru itu mengembangkan potensi murid dan menyesuaikan dengan perkembangan yang ada serta sangat berpengaruh dalam masa depan dunia dan bangsa.
Padang, 14 Desember 2022