Gadis Penjual Gorengan di Pantai  Pariaman

Illustrator: Isyana Nurazizah Azwar/suara kampus.com

Anisa Pitri Tara

(Mahasiswa Prodi Komunikasi penyiaran islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi)

Rita seorang siswa kelas empat SD. Tapi, ia sudah membantu keluarganya dengan menjual gorengan setiap hari. Namun, sejak pagi tadi, tidak satu pun gorengannya terjual. Hatinya terasa berat, seperti awan mendung yang menggantung di atas kepala.

Seorang mahasiswa KKN bernama Fadli, yang sedang berjalan santai di pantai, memperhatikan gadis kecil itu. Ia merasa ada sesuatu yang mengganjal. Mendekatinya, Fadli bertanya dengan suara lembut, “adik kecil, kenapa kamu terlihat sedih?”

Rita menunduk malu, tapi akhirnya menjawab lirih.

“Gorengan saya belum ada yang laku sejak pagi, Kak. Saya takut pulang tanpa membawa uang untuk ibu.”

Fadli terdiam sejenak. Ia memandangi baki gorengan yang masih penuh, kemudian kembali menatap Rita dengan senyum hangat. “Boleh kakak beli semuanya?”

Mata Rita membesar tak percaya. “Semua, Kak?” tanyanya memastikan.

“Iya, semua. Kakak juga lapar, kebetulan sekali,” jawab Fadli sambil mengambil dompet dari sakunya.

Rita menyerahkan semua gorengannya dengan tangan gemetar, tak sanggup menyembunyikan senyum bahagianya. Fadli membayar lebih dari yang seharusnya.

“Ini untukmu. Sisanya buat bantu ibu, ya,” katanya lembut. Air mata bahagia mengalir di pipi Rita. “Terima kasih, Kak. Terima kasih banyak.”

Fadli tersenyum, membawa gorengan itu pergi sambil berpikir bahwa kebaikan kecilnya mungkin telah membuat perbedaan besar dalam hidup anak kecil itu. Sementara itu, Rita pulang dengan hati yang riang, bersemangat untuk menceritakan kejadian itu kepada ibunya.

Sedikit Pesan Moral: Kebaikan sederhana yang kita lakukan bisa menjadi berkah besar bagi orang lain.

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post

Palestina Luka yang Tak Terhapus

Next Post

Lukisan Cinta

Related Posts
Total
0
Share