Suarakampus.com- Penghambaan seorang muslim akan terlihat dengan kepatuhannya kepada Allah SWT dan interaksi yang dijalinnya terhadap sesama manusia. Hal itu disampaikan langsung oleh pengasuh Lembaga Pengembangan Dakwah (LPD) Al-Bahjah, Buya Yahya dalam tabilgh akbar di Masjid Raya Sumatra Barat Selasa, (15/11).
Buya Yahya mengatakan umat muslim harus melaksanakan segala perintah Allah SWT sebagai bentuk penghambaan kepadanya dan menjalin hubungan baik dengan sesama manusia dalam hal kebaikan. Ia menyebut, rasa peduli terhadap manusia juga merupakan bentuk ibadah kepada Allah SWT.
“Kata nabi, orang yang bangkrut adalah mereka yang datang di akhirat dengan membawa ibadah salat, puasa dan lainnya tanpa mempedulikan manusia di sekitarnya,” kata dai kondang tersebut.
Selain itu, Buya Yahya menyampaikan rasa hormat kepada guru adalah kunci kesuksesan dalam belajar. Menurutnya, sikap sombong menjadi sebab kesusahan seseorang dalam mendapatkan ilmu pengetahuan.
“Apa gunanya kita belajar jika tidak menghormati guru, maka tinggalkanlah kesombongan itu,” tegasnya.
Buya Yahya juga menghimbau untuk menumbuhkan rasa tawaduk saat menimba ilmu. Kata dia, hidup akan menjadi mulia hanya bermodalkan rasa tawaduk.
“Nabi pernah menyebut bahwa murid bisa melampaui ilmu gurunya dengan kunci ketawadukan,” ungkapnya saat menyampaikan tausiah.
Ia berharap agar seluruh umat muslim bisa saling mendoakan dan menumbuhkan rasa cinta antar sesamanya. “Mari kita sama-sama membuka pintu hati dengan jalan kebaikan tanpa adanya sifat sombong,” tuturnya. (hry)
Wartawan: Febrian Hidayat (Mg), Asri Jamil (Mg), dan Miftahul Rahman (Mg)