Healing Gratis menjadi Mahasiswa Dunia


Hadid Asfar
Alumni Student Literacy Camp 2024
Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Imam Bonjol Padang Sumatra Barat Indonesia.
hadidasfar100@gmail.com

Menghadapi tekanan akademik dan finansial, banyak mahasiswa yang mencari celah untuk healing tanpa membebani dompet mereka. Perkembangan teknologi dan aksesibilitas informasi memungkinkan mereka untuk mengeksplorasi berbagai peluang untuk meningkatkan potensi mereka di mana pun dan kapan pun. Ruang kuliah telah menjadi tempat utama bagi mahasiswa untuk menjemput kesuksesan tersebut, tidak hanya berfungsi sebagai tempat belajar, namun juga menjadi tempat yang tepat bagi mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan, menemukan jati diri, dan mengarahkan karir mereka selanjutnya. Untungnya ada solusi gratis yang bisa mereka mamfaatkan seperti, mengikuti berbagai event tingkat nasional, internasional, student exchanges, internship dan lainnya.

Saat ini prestasi mahasiswa tidak lagi terbatas pada akademik saja, sekarang mereka dapat berbagi pengetahuan, pengalaman, dan karya mereka kepada ruang publik yang dapat diakses dari seluruh penjuru dunia dikarenakan adanya perkembangan pada teknologi digital dan internet. Mahasiswa dapat menjadi penggerak transformasi melalui media sosial, blog, atau situs web pribadi yang berdampak pada banyak bidang, termasuk seni, budaya, ilmu pengetahuan teknologi, lingkungan dan kemanusiaan.

Menjadi sukses di era ini tidaklah mudah, mahasiswa harus memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan seluruh perubahan yang begitu cepat dan dinamis, yang harus dimiliki adalah kemampuan untuk bersaing kuat. Mereka dipaksa untuk terus berkembang dan berinovasi agar dapat bersaing sehingga berhak mendapatkan kesempatan-kesempatan yang semua orang belum tentu mendapatkannya.

Dilansir dari Kompasiana pada 4 April 2024 mahasiswa yang mendapatkan kesempatan studi di luar negeri yang dibiayai oleh institusi adalah orang beruntung yang memiliki peluang membuat jaringan baik dengan mahasiswa lokal maupun mahasiswa internasional yang mana itu merupakan modal yang kuat dalam menunjang karir global dan membantu berkembang secara profesional. Pengalaman di luar negeri dapat membuka peluang kerja sama, bisnis dan kewirausahaan dengan orang-orang dari berbagai penjuru dunia. Mahasiswa yang telah terbiasa bekerja dalam lingkungan multikultural akan lebih baik dalam mengelola bisnis yang melibatkan orang dari berbagai latar belakang budaya tentunya berbeda dengan orang yang tidak memiliki pengalaman sedikitpun.

Kemampuan untuk menyesuaikan diri merupakan sebuah privilage dalam lingkungan kerja yang dinamis. Mahasiswa dididik untuk memecahkan masalah dalam konteks lintas budaya melalui pendidikan internasional. Keahlian ini sangat dihargai di tempat kerja multikultural. Mengikuti pendidikan di luar negeri dan investasi karir di seluruh dunia adalah dua aspek pendidikan internasional. Dengan membawa pulang pengetahuan, kemampuan, dan koneksi yang diperoleh selama studi internasional, lulusan dapat membangun karir yang sukses dan memberikan kontribusi positif dalam lingkungan global. Pengalaman di luar negeri membuka peluang karir yang tak terbatas.

Dalam beberapa dekade terakhir, kemajuan teknologi informasi telah mengubah lanskap pendidikan tinggi secara signifikan. Era digital telah membawa tantangan dan peluang baru bagi mahasiswa untuk berinteraksi, belajar, dan mempersiapkan masa depan. Kemajuan teknologi digital memberikan dampak yang signifikan terhadap gaya hidup pelajar. Pelajar saat ini sangat bergantung pada perangkat teknologi seperti komputer, laptop, dan ponsel pintar untuk mengakses informasi dan berkomunikasi. Namun ketergantungan ini dapat menjadi masalah jika tidak dikelola dengan bijak, sehingga menghambat produktivitas bahkan mengurangi interaksi sosial secara langsung.

Di era digital, kelebihan informasi membuat akses terhadap informasi menjadi lebih mudah dari sebelumnya. Siswa mempunyai akses yang luas terhadap internet dan berbagai sumber informasi. Namun, terlalu banyak informasi juga dapat menimbulkan masalah, karena mahasiswa harus mengkategorikan dan memproses informasi dengan bijak untuk memastikan keandalan dan relevansinya. Interaksi sosial melalui media sosial dan aktivitas online lainnya sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan pelajar masa kini. Namun menjaga keseimbangan antara kehidupan online dan offline bisa menjadi sulit, siswa perlu belajar bagaimana mengatur waktu dengan bijak agar tidak terganggu oleh dunia digital, yang dapat mengganggu produktivitas akademik dan kesehatan mental mereka.

Dilansir dari Kompasiana 4 April 2002 sangat penting bagi siswa untuk memahami pentingnya menjaga keseimbangan antara kehidupan online dan offline. Mereka dapat mengatur jadwal, mengatur waktu untuk berinteraksi secara langsung dengan teman-teman dan keluarga, dan beraktivitas di luar ruangan yang tidak terikat dengan teknologi. Selain itu, penting untuk mempertahankan kesehatan fisik dan mental, yang dapat dicapai melalui aktivitas rekreasi, berolahraga, atau bermeditasi. Mahasiswa dapat memanfaatkan teknologi digital untuk bekerja sama dengan sesama mahasiswa global dan lokal. Mereka dapat mengikuti forum diskusi, bergabung dengan grup studi virtual, atau terlibat dalam proyek kolaboratif online. Ini akan meningkatkan kemampuan mereka dalam komunikasi, kerja tim, dan problem solving. Untuk mencapai pencapaian internasional kiat yang harus kita lakukan adalah:

  1. Mengenali diri sendiri dan menentukan bidang yang diminati sebelum terjun ke dunia internasional, karena ini akan mempersempit fokus dan memaksimalkan kesempatan yang ada.
  2. Perencanaan yang baik.
  3. Percaya pada diri sendiri
  4. Memiliki keunikan.
  5. Kreatif, inovatif, dan berani.
    Dari kampus yang bertabur permata, mahasiswa menapaki langkahnya dengan penuh percaya diri dan memperluas koneksi. Dengan keberanian dan kreativitas, marilah berkarier dan mendunia dari ruang perkuliahan.
Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post

Tertangkap dalam Kebodohan; Membebaskan dari Kendali Dunia atau Dunia Mengendalikan Kita?

Next Post

Kontroversi Pernyataan Kemendikbudristek Kuliah adalah Kebutuhan Tersier, Begini Tanggapan Para Ketum

Related Posts
Total
0
Share