Maraknya Kasus Perundungan di Dunia Pendidikan, Apa Penyebabnya?

Ilustrai (sumber: Ummi/ suarakampus.com)

Oleh: Febrian Hidayat mahasiswa Fakultas Syariah UIN Imam Bonjol Padang

Suarakampus.com- Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mendata dari Januari-Agustus 2023 terdapat sebanyak 379 anak usia sekolah menjadi korban kekerasan fisik dan perundungan di lingkungan sekolah. Kasus perundungan di dunia pendidikan yang akhir-akhir ini menghebohkan dunia maya.

Pasalnya, kasus kekerasan yang terjadi di dunia pendidikan saat ini banyak melibatkan perkelahian antar siswa. Berikut beberapa kasus kekerasan yang viral di dunia media sosial di bawah ini.

Dilansir dari website TRIBUNNEWS.COM sebuah berita yang diunggah mengenai “Guru di Maluku dibully Siswa, Diduga Ada Oknum Yang Memprovokasi Para Siswa,”. Mengenai hal ini seorang guru mendapat kekerasan dari sekumpulan siswa nya di parkiran sekolah. Guru yang jadi korban itu merasa dibully oleh siswa nya. Penyebabnya, para siswa melakukan aksi ini karena tidak terima dan kecewa terhadap keputusan yang diambil pihak sekolah. Diantara keputusan pihak sekolah memutuskan untuk menunjuk langsung ketua OSIS tanpa melibatkan Majelis Permusyawaratan Kelas. Namun, pihak sekolah sudah mengadakan konferensi pers dan masih mencari siapa dalang dibalik aksi perundungan ini.

Kemudian, diambil dari website REPUBLIKA.CO.ID sebuah berita yang diunggah berjudul “Kasus Perundungan Siswa di Cileungsi, Sekolah Klaim Sudah Mediasi,”. Mengenai berita ini terdapat kasus anak kelas satu SD yang baru masuk ke dalam dunia pendidikan sekolah. Si anak korban ini dirundungi dengan teman-teman kelas tersebut. Hal ini membuat ayahnya terkejut bahwa si anak mengalami kasus perundungan di sekolah. Dikarenakan ayahnya mendapat laporan dari si anak, maka melaporlah ke pihak sekolah. Namun, tanggapan dari pihak sekolah bahwa tidak ada bukti terkait adanya perundungan di sekolah ini. Si pelapor orang tua akhirnya kecewa dengan apa yang dikatakan dari pihak sekolah. Untuk selanjutnya, kasus dugaan perundingan ini dilaporkan oleh orang tua korban ke Satuan Reserse Kriminal Unit PPA Polres Bogor.

Selanjutnya, dikutip dari website bbc.com sebuah berita yang viral mengenai “Mata Siswa SD di Gresik Ditusuk Hingga Buta –‘Perundungan di Indonesia Sudah Darurat”. Dalam masalah ini, si anak kelas 2 SD trauma psikologis terhadap mental. Sebab, perundungan yang terjadi ketika ia diminta duit dengan kakak kelasnya, namun tidak dia berika. Hal inilah yang membuat si pelaku marah dan menusuk tusukan bakso yang mengakibatkan kecelakaan kecil. Semua masalah ini, si kedua orang tuanya menyerahkan kasus ini kepada hokum dan berpihak yang berwajib. Sehingga ada yang menyarankan untuk pindah sekolah demi kebaikan masa depan si anak.

Dari 3 kasus di atas, baik itu antara sesama siswa, guru dengan siswa, dan sebaliknya yang menyebabkan kecelakaan kecil maupun besar dari kejadian perundungan tersebut. Melihat dari latar belakang pelaku, motif pelaku sehingga semua pergerakan itu bisa diketahui dalam perundungan. Banyak motif yang mereka lakukan dalam kasus perundungan di dunia pendidikan sekolah diantaranya emosional, pendidikan dasar dan adab.

Seseorang bisa berubah sesuai emosional dalam diri masing-masing. Hal ini hanya pribadi masing-masing yang bisa menjaga emosional secara baik dan teratur. Emosional terbentuk dari lingkungan terdekat. Jika seseorang hidup di lingkungan buruk, maka buruk pulalah emosional seseorang tersebut. Jika seseorang hidup di lingkungan baik, maka baik pulalah emosional seseorang tersebut.

Selanjutnya, pendidikan dasar. Selama seseorang dididik dengan baik, maka karakter yang akan terbentuk adalah sikap yang baik. Selama proses di dunia pendidikan maka selama itu pula seseorang akan dididik untuk membangun kehidupan. Pendidikan akan didapati apabila seseorang dididik dengan sempurna.

Penyebab yang terakhir, adab dalam berilmu. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menuntut ilmu itu adanya adab yang baik dalam menerima ilmu yang baik. Banyak orang menganggap adab ini hal remeh temeh, padahal adab suatu hal penting yang sangat berpengaruh dalam kehidupan. Seorang siswa tidak akan lepas dari yang namanya adab. Adab ini perlu dijada. Di dalam pendidikan, ada adab berilmu, adab kepada guru, dan adab sesame teman.

Demikianlah uraian ini terkait apa penyebab terjadinya kasus perundungan di dunia pendidikan. Kasus ini bisa diminimaslisir dengan cara mensosialisasikan ke setiap sekolah-sekolah untuk membangun pendidikan yang terarah kedepannya. Semoga, dengan hadirnya sosialisasi ke setiap sekolah, bisa memberikan arti dan buruknya aksi perundungan di dunia pendidikan.

Padang, 30 September 2023

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post

Milad Ke-54, FDIK Tingkatkan Solidaritas dengan Menggelar Turnamen Futsal

Next Post

Peringati Hari Batik Nasional, FDIK Adakan Arak-arakan Menggunakan Baju Batik

Related Posts
Total
0
Share