Suarakampus.com- Imam Bonjol (IB) Fest Musik 2024 berlangsung meriah, dibuka dengan penampilan tari persembahan yang memukau. Acara itu diadakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Musik di Gedung Academika dan Multipurpuse kampus III.
Terlihat saat pembukaan acara, tamu undangan yang hadir tampak menikmati penampilan tari persembahan, penampilan itu sebagai simbol penghormatan dalam tradisi Minangkabau.
Setelah itu, MC menyampaikan kata sambutan dan antusias nya kepada para tamu undangan yang berkenan hadir dalam acara. “Terima kasih atas kehadiran Bapak Wakil Rektor III, Pimpinan UKM, Ketua Senat Eksekutif Mahasiswa (SEMA) dan Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA), serta seluruh tamu undangan,” ujarnya.
Acara dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci al-Quran oleh Muhammad Ikrar, dengan suasana hening dan khidmat. Setelah itu, seluruh hadirin berdiri untuk menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, yang dipandu oleh Sukma, menambah semarak acara.
Setelah itu, kata sambutan Ketua Panitia, Nurul Fadli, menyampaikan rasa syukur kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya IB Fest Musik 2024.
“Puji syukur kita panjatkan kepada Allah, karena atas izin-Nya kita dapat berkumpul di acara ini, serta terima kasih kepada seluruh tamu undangan yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu,” ucap Nurul Fadli.
Lalu, ia menyebutkan, ada 43 rekan panitia yang telah berkontribusi agar acara terlaksana. “Semua bekerja keras luar biasa,” tambahnya.
Adapun, Ketua Umum UKM Musik, Ari, turut menyampaikan rasa bangganya kepada pihak yang terlibat, terutama kepada ketua panitia yang telah mengarahkan dengan bijak. “Saya mengapresiasi semua yang ikut serta menyukseskan acara ini,” sampainya.
Selanjutnya, ia mengatakan IB Festival adalah agenda yang telah diadakan oleh UKM Musik Kampus sejak tahun 2015. “Acara ini selama dua hari, dengan berbagai kegiatan yang diadakan di Gedung J dan Kampus II, mulai dari audisi pada 6 Oktober lalu di GSG, yang menghasilkan 16 grand finalis,” tambahnya.
Lalu, ia menyatakan para sponsor dan media partner turut mendukung. “Baik dari segi dana maupun media promosi,” sebutnya.
Dengan rangkaian acara yang terorganisir dan partisipasi dari berbagai pihak, IB Fest Musik 2024 menjadi wadah inspiratif bagi mahasiswa dalam mengembangkan kreativitas dan bakat seni mereka.
Acara IB Fest 2024 dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor III UIN Imam Bonjol Padang, Prof. Welhendri Azwar, S.Ag., M.Si., Ph.D., pada pagi hari yang dihadiri oleh para mahasiswa, panitia, serta finalis IB Fest tahun ini. Dalam pembukaannya, Prof. Welhendri menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi menyukseskan kegiatan ini.
“Salam hormat saya kepada Ketua Panitia dan seluruh panitia yang telah melaksanakan kegiatan ini dengan baik. Juga kepada teman-teman mahasiswa dari Ormawa dan para finalis IB Fest tahun ini,” ujar Prof. Welhendri. Ia juga mengingatkan bahwa IB Fest bukan lagi acara baru, mengingat kegiatan ini telah berlangsung berkali-kali sejak pertama kali digelar di Kampus 2 Lubuk Lintah.
“Saya pernah cerita, ketika IB Fest di Kampus 2 Lubuk Lintah masih disebut sebagai acara pertama. Namun, di tahun 2024 ini jangan lagi menyebutnya baru, karena acara ini sudah berkali-kali dilaksanakan,” tambahnya.
Prof. Welhendri juga mengungkapkan rasa syukur atas rahmat kesehatan sehingga kegiatan ini dapat terselenggara. Selain itu, ia memberikan arahan terkait penyusunan program kegiatan agar lebih terstruktur dan terintegrasi dengan perencanaan anggaran kampus.
“Saya sudah sampaikan sebelumnya, setiap kegiatan harus memiliki formulir tersendiri agar masuk ke dalam skema anggaran. Ini penting agar tidak ada program yang keluar dari perencanaan. Kepada pengurus baru, tolong diingatkan kembali, setiap usulan kegiatan harus diajukan paling lambat akhir Mei untuk disampaikan ke Akama. Dengan begitu, anggaran bisa disahkan pada sidang DPR untuk tahun berikutnya,” jelasnya.
Ia juga menekankan bahwa pengajuan anggaran membutuhkan proses yang panjang dan harus diajukan secara resmi. “Untuk tahun berikutnya, versi anggaran yang dibutuhkan harus diajukan pada bulan Mei paling lambat, agar bisa disahkan ke Jakarta,” tegasnya.
Selain itu, Prof. Welhendri juga menyinggung tentang tantangan yang dihadapi mahasiswa dalam menghadiri kegiatan kampus karena ketidaksesuaian jadwal dengan dosen. “Banyak dosen yang menganggap mahasiswa harus hadir 100% di kelas, sehingga ada kegiatan mahasiswa yang tidak diizinkan. Ini perlu menjadi perhatian, karena ada mahasiswa yang akhirnya tidak bisa hadir di kegiatan seperti ini karena izin mereka tidak dikabulkan,” tambahnya.
Melalui pembukaan ini, Wakil Rektor III berharap agar IB Fest tidak hanya menjadi wadah kreativitas mahasiswa, tetapi juga bisa menjadi acara tahunan yang lebih terorganisir dan mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak.(Hkm)
Wartawan: LAtifatul Afifah (Mg), Nadia Defri Andra (Mg)