Suarakampus.com– Jelang Iduladha, sejumlah bahan pokok mengalami kenaikan. Hal tersebut turut berimbas terhadap keuntungan pedagang Pusat Jajanan Serba Ada (Pujasera) Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang.
Penjual pecel ayam, Devi Novita Sari mengaku kenaikan bahan pokok berimbas kepada pendapatannya. Kendati demikian, dirinya tetap mempertahankan harga dagangan. “Kami masih memasang harga Rp13.000/porsi karena rata-rata pembeli berasal dari mahasiswa,” katanya saat ditemui suarakampus.com, Selasa (05/07).
Meski begitu, pihaknya tidak mengurangi bahan masakan, dikarenakan takut mengecewakan pelanggan. Sehingga hal tersebut berdampak pada keuntungannya. “Biasanya bisa untung Rp100.000/hari, sekarang tipis Rp25.000/hari. Kurang dari pendapatan biasanya,” tuturnya.
Sama halnya dengan Devi, pedagang nasi goreng, Zahara Mutia Wahyuni juga tetap mempertahankan harga jualan Rp12.000/porsi. “Kalau semua pedagang menaikkan harga, maka kami akan melakukan hal yang sama,” terangnya.
Romi Gusti, selaku pedagang mie pedas tidak mengubah harga mie per porsinya. Ia mengakali kenaikan bahan masakan dengan mengurangi cabe. “Ada juga konsumen yang mengeluh,” lugasnya.
Sementara itu, penjual nasi Ampera, Ery akan meninjaukembali harga bahan pokok ke depannya untuk menetapkan harga penjualan. “Kalau semakin naik maka kami bakal naikkan harga, walau nantinya bakal berisiko”
katanya.
Sebab, kata dia, untuk saat ini saja keuntungan yang didapatkan sangat tipis dan berharap harga bahan pokok bisa kembali normal. “Semoga harga yang naik itu bisa turun seperti biasanya,” harapnya. (red)
Wartawan: Fajar Hadiansyah (Mg)