Judi Online: Jalan Pintas Menuju Kemiskinan?

Ilustrasi (sumber: Ummi Nadia/suarakampus.com)

Oleh: Mutia Ramadhani
(Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam)

Maraknya judi online dengan iming-iming keuntungan yang instan, cepat dan mudah seringkali dianggap sebagai jalan pintas menuju kekayaan. Namun realitanya jauh lebih pahit, dibalik gemerlapnya dunia perjudian ternyata mengiring pada jalan menuju kemiskinan yang menjerumuskan kedalam lingkaran setan penuh hutang dan kefanaan finansial.

Judi online hadir dengan jebakan yang bersifat adiktif, sehingga memicu rasa ketergantungan. Judi online memanfaatkan mekanisme psikologis seseorang untuk membuat pemain ingin terus bermain. Permainan ini memberikan sensasi kemenangan, maskipun kecil namun memicu rasa euforia yang mendorong keinginan untuk terus bermain.

Apalagi sekarang banyak situs judi online yang dirancang dengan fitur untuk membuat pemain merasa “hampir menang” meskipun mereka sebenarnya kalah. Hal inilah yang memicu rasa frustasi dan keinginan untuk terus bermain untuk mendapatkan kemenangan yang “hampir” diraih. Hal inilah yang menjadi awal dari lingkaran setan yang sulit ditinggalkan, dan menjerumuskan pemainnya ke dalam hutang yang semakin menumpuk.

Judi online dapat diakses dengan mudah, sehingga membuat semua kalangan lebih mudah terjerumus kedalam permainan ini. Data terbaru dari Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyatakan bahwa 2,7 juta orang di Indonesia bermain judi online, dengan rata-rata usia 17 hingga 20 tahun. Hal ini menunjukan bahwa mayoritas pemain adalah remaja.

Judi online dapat membuat pemain merasa terisolasi dari dunia luar. Pemain akan menghabiskan waktu berjam jam, sehingga mengurangi interaksi sosial dan mengabaikan tanggung jawab. Hal inilah yang memperkuat rasa ketergantungan dan membuat pemain sulit untuk berhenti

Masalah judi ini diperparah dengan minimnya regulasi terhadap platform judi online. Banyak situs beroperasi tanpa izin resmi, yang memanfaatkan celah hukum untuk menjerat pemain. Sehingga hal ini menjadikan judi online sebagai ancaman yang serius bagi stabilitas ekonomi dan soial.

Dampak judi online tidak hanya dirasakan oleh individu, tetapi juga oleh masyarakat luas. Kehilangan finansial akibat judi online dapat berujung pada kemiskinan, kehancuran rumah tangga bahkan menyebabkan peningkatan kriminalitas. Generasi muda yang seharusnya menjadi aset bangsa, justru rentan terjerumus daları jebakan judi online yang amat dahsyat.

Untuk mencegah dampak buruk judi online ini, masyarakat harus lebih sadar akan bahayanya permainan ini. Peran pemerintah juga sangat penting untuk memperkuat regulasi, menutup situs situs ilegal, dan juga memberikan edukasi pada masyarakta tentang resiko perjudian. Jangan biarkan keinginan untuk cepat kaya membawa pada jalan pintas menuju kemiskinan. Oleh karena itu marilah kita bersama-sama melawan ancaman judi online dengan menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan sejahtera.

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post

Hadia, Ketum Terpilih HMP TBI Paparkan Rencana Kepengurusan Periode 2025/2026

Next Post

Dampak Media Sosial Terhadap Kesehatan Mental Remaja

Related Posts
Total
0
Share