Suarakampus.com- Dewan Eksekutif Mahasiswa Universitas (DEMA U) UIN IB tolak surat undangan Rapat Evaluasi Tengah Periode yang dikeluarkan oleh Senat Mahasiswa Universitas (SEMA U). Hal ini menuai tanggapan dari SEMA U terkait surat balasan yang disampaikan oleh DEMA U tempo hari, Selasa, (24/09).
Selaku Ketua Umum SEMA U, Muhammad Haichal Pratama menyampaikan bahwa ia telah mengirimkan surat kepada DEMA U terkait rapat evaluasi, namun karena tidak kunjung dibalas maka ia langsung menanyakan kepada Presiden Mahasiswa (Presma) terkait surat balasan. “Setelah itu pada Jumat tanggal 20 September di dapatkan surat balasan dari Sekretaris Umum (Sekum) DEMA U yaitu sehari sebelum rapat diagendakan,” jelasnya.
Ia mengatakan bahwa pada surat balasan terdapat dua poin alasan DEMA U tidak dapat menghadiri rapat evaluasi yakni, pertama, sebagian besar pengurus DEMA U sedang melaksanakan Praktik Lapangan (PL) di luar kota sehingga untuk pengurus yang diluar kota tidak dapat menghadiri dan tidak seluruhnya dapat diwakilkan. “Padahal apabila PL di luar kota seperti di Padang Panjang, Bukittinggi, Batusangkar dan sekitarnya itu pada hari pelaksanaan bisa saja pulang ke Padang, kami juga sengaja mengambil hari libur karena dari pihak SEMA U pun ada juga yang PL di luar kota namun kami tetap profesional,” sanggahnya.
Alasan kedua, yaitu Menteri yang belum siap membuat laporan kegiatan, Haichal menanggapinya bahwa apabila Menteri tidak bisa menyampaikan maka bisa digantikan oleh staf atau departemen, bahkan mereka lah yang menyampaikan apa saja kegiatan yang telah dilakukan DEMA U,” ujarnya.
Selain itu, Haichal mengatakan untuk rapat evaluasi berikutnya pihak SEMA U memperkirakan dilakukan minggu depan, apabila pihak DEMA U masih tidak bisa lagi maka nanti akan dihadirkan ketika Laporan PertanggungJawaban (LPJ). “Karena pada AD/ART DEMA U akan melaporkan LPJ nya apakah diterima atau tidaknya oleh SEMA U,” ucapnya
Ia juga menjelaskan kegiatan ini dilakukan secara terbuka, jadi mahasiswa UIN IB bisa paham tentang DEMA U dan SEMA U. “Tidak hanya untuk mengevaluasi kinerja DEMA U tetapi juga untuk pencerdasan kepada mahasiswa karna masih banyak mahasiswa yang beranggapan Sema dan Dema itu sama, bahkan menganggap Dema U lebih tinggi daripada Sema U karena sebutan presiden mahasiswa dan itu salah,” imbuhnya.
Kendati demikian, untuk tamu undangan selain SEMA U dan DEMA U hanya bisa menyaksikan saja dan tidak bisa berbicara lantaran hal tersebut bergantung pada pimpinan rapat akan dipilih dua atau tiga orang untuk bertanya pada DEMA U. “Tetapi sejatinya hanya hak untuk menyaksikan bukan hak untuk bertanya apalagi membuat keributan,” tambahnya.
Ia menjelaskan, yang menjadi pembahasan pada rapat evaluasi ini yaitu laporan kegiatan yang dilakukan DEMA U dan akan ditanggapi oleh SEMA U seperti feedback, output, anggaran, fungsi, urgensi kegiatan yang dilakukan akan dipertanyakan. ” Pada tahap itu akan terbentuk kontrol dan pengawasan dari SEMA U kepada DEMA U,” tuturnya.
Ia juga menyinggung, nantinya akan ada panggilan kedua jika pihak DEMA U masih tidak memenuhi untuk rapat evaluasi tengah periode ini maka dari pihak SEMA U akan menahan sampai LPJ, apabila laporan tidak jelas maka SEMA U akan menolaknya. “Ini berarti kepengurusan DEMA U tidak dianggap,” tegasnya.
Ia berharap, untuk kegiatan ini mahasiswa tidak lagi beranggapan bahwa ini hanya untuk mengevaluasi atau menjelekkan DEMA U, sebaliknya kegiatan ini diadakan sebagai pencerdasan mahasiswa untuk mengetahui fungsi SEMA dan DEMA yang berbeda. “Disinilah eksistensi SEMA dan DEMA terlihat bahwa lembaga ini ada di UIN IB,” tutupnya. (rhm)
Wartawan: Silvi Amelia