Suarakampus.com- Puluhan wartawan diusir saat prosesi pelantikan Wakil Wali Kota (Wawako) Padang Ekos Albar di Auditorium gubenur, pada Selasa (09/05) lalu oleh pegawai pemerintahan provinsi Sumatra Barat (Sumbar). Salah satunya dialami oleh alumni Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Suara Kampus Lisa Septri Melina yang tengah bertugas saat itu.
Kejadian berawal Lisa tiba pukul 14.45 WIB sebelum acara pelantikan Wawako Padang dimulai. Belum juga ia menginjakan kakinya di ruangan Auditorium gubenur itu, ia dicegat oleh petugas keamanan.
“Saya ditanya dari media mana dan disuruh untuk di luar ruangan dulu, sebelum pelantikan itu dimulai” katanya.
Kemudian, setelah ia dan para wartawan lain bisa masuk ke ruangan itu tidak disediakan kursi. “Tidak ada kursi kosong yang disediakan untuk wartawan, alhasil kami berdiri di belakang kursi tamu,” ujarnya Rabu, (10/05).
Ia melanjutkan, saat itu prosesi pelantikan berlangsung, pembawa acara dan petugas keamanan memberikan isyarat untuk kosongkan ruangan dari wartawan. Selain, wartawan yang ditentukan boleh masuk.
“Kami tidak diberi tahu wartawan yang ditentukan boleh mengikuti proses pelantikan oleh petugas,” kata Lisa kepada tim suarakampus.com.
Lisa menuturkan, dirinya dan wartawan lain cegat Gubenur dan wakilnya setelah usai melantik Wawako Padang. “Kata gubenur beri tau siapa orang yang mengusir itu,” kata eks Bendahara Umum (Bendum) LPM Suara Kampus itu.
Rabu (10/05) lalu, ratusan wartawan gelar unjuk rasa setelah pengusiran itu di depan gedung gubenur. Setelah aksi, Lisa dan para korban lain melaporkan kasus pengusiran itu ke Polda Sumbar, serta didampingi oleh Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pers Padang.
“Ini masih tahap pengaduan, menjelaskan kronologi kejadian itu dan beberapa tuntutan lainnya,” tutupnya. (red)
Wartawan: Fajar Hadiansyah