Suarakampus.com- Unit Kegiatan Mahasiswa Korps Suka Rela Palang Merah Indonesia (KSR-PMI) UIN Imam Bonjol Padang adakan upacara pelantikan Nomor Register Anggota (NRA) angkatan XVIII dan XIX. Kegiatan tersebut berlangsung secara hybrid di lapangan upacara Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol dan live di aplikasi Zoom Meeting, Kamis (11/03).
Selaku komandan KSR PMI, Taufik Ismail mengatakan ada 30 anggota yang dilantik untuk mendapatkan NRA, namun tidak seluruhnya berada di Padang. “Ada delapan NRA dari angkatan XVIII dan 22 dari angkatan XIX,” katanya.
Taufik menuturkan, biasanya pelantikan diadakan di setiap angkatan, namun kendala situasi maka tahun ini digabungkan. “Biasanya pelantikan NRA itu dilaksanakan di setiap kepengurusannya, tapi karena situasi pandemi jadinya digabungkan,” tuturnya.
Lanjutnya, tujuan dari pelantikan NRA untuk melanjutkan kepengurusan selanjutnya. “NRA merupakan salah satu syarat untuk menjadi pengurus KSR-PMI,” ungkapnya.
Kemudian, Taufik menyebutkan banyak tantangan yang dihadapi untuk melaksanakan kegiatan di tengah pandemi. “Sulitnya mengurus izin acara, situasi anggota yang di luar Padang hingga berdampak pada sulitnya komunikasi antar pengurus,” terangnya.
Selaku pembina upacara, Fadil May Septian mengatakan pengurus KSR harus mampu menyesuaikan diri dengan situasi. “Pandemi sudah memasuki tahun ke dua, jadi kita harus bisa menyesuaikan diri,” katanya.
Ia mengatakan bagaimanapun situasi dan kondisi kegiatan KSR harus tetap jalan. “Setiap kampus dan organisasi terkena dampak pandemi, tetapi mereka berusaha menyesuaikan diri dan bangkit untuk tetap berkarya,” jelasnya.
Kepengurusan KSR harus berupaya keras agar kegiatan organisasi tetap berjalan normal. “Kita harus mampu menjawab tantangan zaman, apapun keadaan kita harus menjalankan dengan keikhlasan,” sambungnya.
Fadil berharap agar kepengurusan KSR dapat berproses dengan baik. “Semoga ilmu yang didapatkan dari proses sekarang dapat bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain,” harapnya.(gfr)
Wartawan: Firga Ries Afdalia