Ladang Kuasa, Ladang Luka

(Sumber: Isyana/suarakampus.com)

Oleh: Elsa Mayora

(Mahasiswi Komunikasi Penyiaran Islam)

Politik di tanah ini, bagai senja yang menghitam
Semakin hari, semakin mencekat leher nurani yang terpendam
Janji-janji mengalir, seperti sungai beracun
Menggiring rakyat ke jurang tanpa ampun

Di atas meja-meja megah, kursi-kursi berjubah
Negeri ini dijadikan ladang kekayaan tanpa arah
Hukum adalah pedang yang hanya menusuk si lemah
Sementara si kuat bersulang dalam pesta tanpa berkah

Pemimpin, oh pemimpin, di mana amanahmu kini?
Ketika kuasa berubah menjadi tambang emas yang berdiri
Rakyat kau jadikan pion di papan catur kekuasaan
Dipermainkan, dipertaruhkan, tanpa belas kasihan

Kemiskinan tak hanya harta, tapi juga pikiran
Di mana mimpi tertutup kabut dan kegelapan
Rakyat kecil berjuang untuk sesuap nasi
Sementara istana merayakan dengan piring berlapis emas yang berdasi

Ah, politik, wajahmu kini kian kelam
Menelan harapan dalam gelap yang mencekam
Namun, di balik kegetiran ini, ada doa-doa lirih
Yang menunggu saat keadilan datang, meski seperti angin sepoi yang letih

Kapan roda kuasa akan berputar adil?
Kapan pemimpin berdiri tanpa ego yang kikir?
Kami menunggu, dalam luka dan asa yang redup
Sampai cahaya kejujuran merekah di ufuk yang hidup

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post

Beasiswa Bengkalis 2024 Terhambat, Beberapa Mahasiswa UIN IB Terancam Putus Kuliah

Next Post

Rumah yang Menghapus Pulang

Related Posts

Memendam

Oleh: Ilma Andriani(Mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang) Rasanya ingin aku ungkapkanRasanya ingin aku milikiNamun semua hanya ilustrasi hatiSemua…
Selengkapnya
Total
0
Share