Suarakampus.com- Memasuki satu minggu pasca gempa di Pasaman Barat (Pasbar), Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Menko PMK RI) Muhadjir Effendy lakukan kunjungan korban gempa di Kenagarian Kajai, Kecamatan Talamau. Kunjungan tersebut bertujuan untuk mencatat data terkait kerusakan, korban, serta jumlah penduduk yang menetap disetiap titik pengungsian.
Menko PMK Muhadjir Effendy menjelaskan, berdasarkan perolehan data sementara ada 3.105 bangunan infrastruktur yang mengalami kerusakan pasca gempa tersebut. “Kerusakan terjadi pada 3.034 rumah, 23 rumah ibadah, 33 sekolah, 10 fasilitas layanan masyarakat, dan lima bangunan perkantoran,” jelasnya, Kamis (03/03).
Menurutnya, penataan bangunan yang rusak akibat gempa mesti cepat ditangani. “Pemerintah Kabupaten perlu segera lakukan validasi data infrastruktur dan pengungsian,” ujarnya.
“Saya juga akan berkoordinasi dengan Pemkab terkait pengendalian lapangan akibat gempa bumi ini,” sambungnya.
Selain itu, ia memaparkan pencatatan data juga berguna untuk penyaluran bantuan. “Data ini dapat membantu untuk penyaluran bantuan kepada warga terdampak,” ucapnya.
Sementara itu, salah seorang Badan Musyawarah (Bamus) Jorong Limpato, Kenagarian Kajai, Hendra Saputra menyampaikan bahwa tercatat sebanyak 387 Kartu Keluarga (KK) dengan jumlah jiwa 1.402 dengan rincian ada delapan bayi, 143 anak usia satu tahun ke atas, serta 36 lansia. “Semua yang tercatat merupakan warga Jorong Limpato, mereka sekarang sudah berada di pos pengungsian,” ungkapnya saat diwawancarai suarakampus.com.
Melihat kondisi di lapangan, Hendra merasa bersyukur meskipun situasi tidak baik namun tidak ada pengungsi yang terlantar di posko. “Alhamdulillah banyak relawan di sini apalagi kita kedatangan Menko PMK,” pungkasnya. (ndn)
Wartawan: Hungri Somi Julta