Suarakampus.com- Seorang jurnalis perlu untuk memahami dasar-dasar jurnalistik, serta teknik wawancara yang baik dengan narasumber. Oleh karena itu, ilmu jurnalistik tersebut menjadi acuan bagi wartawan dalam menghasilkan karya.
Wakil Pemimpin Redaksi (Pemred) Suara Kampus tahun 2020, Nuraini mengatakan ada beberapa produk yang dihasilkan dalam dunia jurnalistik di antaranya, surat kabar, opini, tabloid, majalah, cerpen, serta puisi. “Dunia jurnalistik tidak hanya terpaku pada pemberitaan saja namun, banyak produk lain yang dihasilkan,” katanya, Jumat (04/11).
Selain itu, kata dia berita dibedakan menjadi tiga macam yakni, berita langsung (straight news), berita mendalam (indept reporting), dan investigation news.
Lanjutnya, berita indept reporting merupakan berita yang memerlukan penggalian informasi yang lebih mendalam, oleh sebab itu penting untuk wartawan mengetahui teknik wawancara yang baik tersebut.
“Sebagai wartawan kita harus paham dulu terhadap isu yang bakal diliput, dan sebelum terjun ke lapangan juga sudah menyiapkan list pertanyaan,” ucapnya.
Meski begitu, katanya dalam membuat berita mesti memiliki data awal sebelum menemui narasumber dan menguasai isu yang akan diliput. “Tentu hal ini dapat memudahkan kita untuk mencari fakta-fakta lainnya,” terangnya.
Kemudian, ia menurutkan bahwa penting juga seorang wartawan untuk memahami apa saja nilai dalam sebuah berita, lantaran berita tidak bisa dibuat berdasarkan pandangan penulis saja. “Dalam berita itu ada yang namanya nilai berita dan hal tersebut harus ada dalam setiap berita, seperti aktual, penting, serta seberapa berpengaruh berita tersebut,” ujarnya.
“Karena nilai berita ini menentukan kualitas dari sebuah berita, tidak sembarangan orang yang bisa paham akan hal tersebut. Tapi seorang wartawan mesti paham hal ini,” tambahnya saat menyampaikan materi di Aula Perpustakaan UIN Imam Bonjol Padang.
Nuraini menyampaikan bahwa dalam penulisan berita wartawan mesti mengetahui anglenya, sebab hal tersebut mewakili isi keseluruhan berita yang dibuat. “Angle berita ini diambil tergantung kepada kekuatan kontennya, apakah informasinya penting, menarik, dan unik,” sebutnya.
Ia juga menjelaskan, untuk isu dalam sebuah berita harus mengandung unsur 5W+1H agar dapat menjawab dan ada nilai beritanya. “Tidak semua fakta yang ada itu berita tapi, setiap berita pasti mengandung fakta,” jelasnya. (ndn)
Wartawan: Ifra Wahyuni (Mg)