Oleh: Hary Elta Pratama
Adakah seduh ku mengundang sendu
Atau malah hanya terbawa angin rindu
Sukma yang jauh di sana mulai tersapu
Tersiuh oleh dingin malam kelabu
Pahitnya tak terasa manisnya entah ke mana
Bersama dengan nikmat yang tak bersua
Akankah falsafah kopi sang pujangga mulai sirna
Terendam angan terkubur mimpi
Melirik sepi menunggu sunyi
Demi yang dinanti tak kunjung kembali
Harum bau mu menyulut rindu
Menyeret nestapa ke lembah cangkir ku
Hangat dirimu meruak bersama laras waktu
Menyeru tuk bangkit menghasut terbit
Lewat secangkir puisi empat bait
Berharap ayat-ayat kisruh lari terbirit-birit
Ocehanmu menaruh lapak renung
Goresanku menyemat agunan qalbu
Saling menilik demi kau yang tak kunjung
Bersama karsa yang terpaut dulu
Bukittinggi, 7 Februari 2021.