Literasi Sebagai Investasi Masa Depan

Ilustrasi: Nadia/suarakampus.com

Oleh: Chintia Agustin

(Mahasiswi Prodi KPI
Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi
UIN Imam Bonjol Padang)


Literasi, Apa yang terpikirkan oleh anda mendengar kata literasi?
Membaca, menulis? Literasi bukan hanya sekedar itu, tetapi literasi adalah
sebuah kata yang memiliki makna yang besar dan penting untuk
perubahan bangsa. Literasi juga bisa dikatakan sebagai investasi jangka
panjang yang membawa perubahan yang signifikan bagi masyarakat.
Dengan literasi kita dapat terlibat langsung dengan dunia yang terus
berkembang.


Literasi dapat membuka pintu untuk mengakses berbagai pengetahuan.
Karena dengan membaca, kita dapat menjelajahi dunia, memperoleh
wawasan dan memahami berbagai perspektif. Literasi dapat memberikan
kita kemampuan memilah dan menganalisis berbagai informasi sehingga
kita dapat bijak dalam mengambil keputusan.


Literasi juga berperan penting dalam pengembangan kemampuan berpikir
yang kritis dan inovatif. Dalam era digital saat ini, informasi terus
berdatangan dari berbagai sumber. Dengan itu, kita harus membiasakan
diri untuk membaca dan menulis, agar tidak lagi hanya menerima
informasi begitu saja, tetapi menguji kebenarannya dan
membandingkannya dari berbagai sudut pandang.

Selain itu, literasi juga dapat membangun kreativitas dan inovasi dari
dalam diri. Dengan membaca dan menulis secara terus-menerus, kita diajak
untuk berimajinasi dan berkolaborasi untuk mencari solusi dari berbagai
masalah. Sehingga di kehidupan sehari-hari, kita dapat menghasilkan ide-
ide yang segar dan berani untuk mengambil keputusan.


Dengan itu literasi bukan hanya kemampuan membaca dan menulis, akan
tetapi telah berkembang lebih luas, mencakup kemampuan memahami,
menafsirkan dengan menggunakan berbagai informasi. Dengan
kemampuan literasi yang tinggi, kita dapat memiliki akses informasi dan
peluang pendidikan yang dapat meningkatkan kemampuan untuk
berkembang. Dengan demikian, literasi adalah kunci dalam
pengembangan diri untuk masa depan.


Di era digital ini, sulit untuk mengembangakan minat baca bagi para
generasi saat ini, karena mereka lebih cendrung melihat dan membaca
berbagai platfrom digital untuk hiburan. Generasi saat ini menggunakan
teknologi hanya untuk kesenagan dan membaca informasi yang lewat di
berandanya yang tidak penting.


Informasi yang beredar di masyarakat, melalui era digital saat ini belum
tentu kebenarannya yang sudah seperti sampah yang datang dari mana saja
dan banyak dari kita yang hanya menerimanya saja tanpa menggali lebih
dalam. Untuk itu perlu bagi kita untuk meningkatkan literasi agar tidak
menerima informasi mentah-mentah.


(Abdullah Khusairi, Jurnalisme Online, 2020) yang isinya, masihkah kita
baik-baik saja? Data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia
(APJII) 2023 menyatakan dengan bangga, masyarakat Indonesia kian melek internet.
Sudah 78 persen, atau 215 juta mendapat akses. Sebanyak 8 jam sehari
menggunakan WhatsApp, hiruk di WhatsApp groups saban waktu, sejak
bangun tidur hingga tidur lagi. Mungkin ada yang produktif tetapi lebih
banyak yang tidak. Sebanyak 5-7 jam di sosial media, menonton ke
menonton saja kerja generasi muda kita. Main game apalagi, sambil
menceracau kepada temannya. Kadang-kadang dengan bahasa yang kotor.
Belum lagi ketika smartphone rusak dan bila dilarang menggunakannya,
perilaku mereka sangat buruk. Teori ketergantungan media dan teori
pengaruh sosial terbukti di sini.


Dengan pernyataan tersebut, kita dapat melihat bahwa saat ini kurangnya
literasi di Indonesia, karena masyarakat kian melek dengan internet. Banyak
dari generasi sekarang cendrung menggunakan internet dan bermain
game.


Oleh karena itu, diperlukan berbagai upaya bersama untuk meningkatkan
minat baca di indonesia. Dengan meningkatnya tingkat minat literasi,
diharapkan dapat melahirkan generasi yang lebih cerdas, kreatif dan
mampu bersaing, sehingga siap menghadapi berbagai tantangan.
Karena, dengan kemampuan literasi, kita dapat memberikan landasan kuat
untuk pengembangan berkomunikasi yang baik dan efektif. Sehingga
mampu menyampaikan ide-ide dengan jelas melalui tulisan maupun lisan
yang merupakan keterampilan yang sangat penting. Generasi yang
memiliki literasi yang baik memiliki tingkat percaya diri yang lebih tinggi
dalam menyampaikan gagasan dan pendapatnya.

Selain itu, literasi juga berperan penting dalam pembentukan karakter dan
nilai moral generasi muda. Melalui membaca, mereka dapat belajar tentang
nilai-nilai yang ada dalam masyarakat, seperti kejujuran, tanggung jawab,
empati, dan toleransi yang merupakan dasar dalam pembentukan pribadi
yang lebih baik. Tidak hanya itu, literasi juga berperan dalam
memperkenalkan budaya yang ada di Indonesia, sehingga terbentuk sikap
menghargai perbedaan.


Dengan judul yang sama, Abdullah Khusairi mengatakan, Program Literasi
Digital itu sangat perlu dilakukan secara masif agar masyarakat memiliki
kesadaran bahwa dunia digital bisa membahayakan, bisa merugikan, bisa
menipu, bisa tertipu, bisa membuat seseorang berakhir di penjara! Bila
mana tidak ada kebijakan dimulai dari pemerintah, orang tua, lingkungan,
keburukan dan generasi kita tersungkur di selangkangan digital adalah
nyata adanya.


Dalam hal ini, begitu banyak tantangan untuk meningkatkan minat literasi
pada generasi muda. Peran orang tua dan keluarga adalah salah satu hal
yang dapat dilakukan untuk meningkatkan minat baca pada generasi
muda dengan cara membentuk kebiasaan membaca sedari dini. Dengan
kebiasaan tersebut, anak-anak jadi lebih suka membaca karena terbiasa.
Selain itu tugas pemerintah dalam meningkatkan literasi juga penting,
misalnya dengan mengadakan program literasi di sekolah sebelum
pembelajaran, literasi digital dan program lainnya. Dengan program yang
diadakan diharapkan mampu menarik perhatian bagi para generasi muda
untuk meningkatkan minat baca.

Dengan meningkatnya tingkat literasi di Indonesia, diharapkan dapat
melahirkan generasi yang lebih cerdas, kreatif, dan siap menghadapi masa
depan yang semakin kompleks dan dinamis. Di dalam era gitital saat ini,
literasi menjadi pondasi dalam membentuk generasi yang tangguh dan
memiliki daya saing yang tinggi. Oleh karena itu, literasi dianggap sebagai
investasi jangka panjang, karena membawa pengaruh yang signifikan
kedepannya bagi diri sendiri dan masyarakat.


Dengan kesadaran dari kita sendiri, sebagai generasi muda dalam
pentingnya literasi sebagi investasi masa depan, kita dapat menciptakan
generasi gemilang yang siap menghadapi berbagai rintangan dan
tangtangan di dunia yang saat ini terus berkembang. Karena kita sebagai
generasi muda, sudah mengetahui bahwa literasi bukan hanya tentang
menguasai membaca dan menulisa saja, tetapi literasi juga tentang
memahami, menafsirkan dan menggunakan informasi dengan bijak.
Dengan memperkuat literasi, kita dapat membuka pintu menuju masa
depann yang lebih cerah dan berkelanjutan bagi bangsa dan generasi yang
akan datang.

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post

Monokrom

Next Post

Konten Kreator: Profesi Terbaik Gen-z

Related Posts
Total
0
Share