Suarakampus.com– Mahasiswa Fakultas Syariah (FS) UIN Imam Bonjol Padang, keluhkan lokasi dan jadwal penguatan bahasa arab, yang dikeluarkan oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Bahasa, di Kampus II Lubuk Lintah. Pasalnya, banyak di antara mereka yang menetap di sekitar Kampus III, Sungai Bangek.
Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP) Hukum Tata Negara (HTN), Azizul Hakim Idnel menuturkan banyak menerima keluhan dari mahasiswa FS, mengenai jauhnya lokasi pelaksanaan kegiatan tersebut. “Jarak yang cukup jauh ke kampus II, menjadi salah satu kendala bagi kami,” ucapnya, Minggu (14/05).
Kemudian, dia menerangkan bahwa jadwal operasional bus kampus pada hari sabtu tidak sesuai dengan jadwal penguatan, sehingga menyulitkan bagi mereka untuk mencari transportasi. “Bus hanya beroperasi sampai jam 11.00 WIB, dan penguatan dilakukan sampai sore hari. Hal ini tentunya menyusahkan mahasiswa yang tidak memiliki kendaraan,” ujarnya.
Selain itu, ia mengatakan sudah ada beberapa mahasiswa yang menanyakan solusi terkait lokasi penguatan tersebut kepada pihak fakultas. mengenai kegiatan tersebut kepada pihak fakultas. “Pihak Fakultas mengatakan itu adalah hak UPT bahasa,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Umum HMP Hukum Ekonomi Syariah (HES) Robi Saputra, mengungkapan, banyak mahasiswa yang terlambat masuk, dikarenakan harus memesan ojek online terlebih dahulu menuju kampus II. Kendala tersebut sudah disampaikan saat pembekalan bahasa sebelumnya. “Waktu pembekalan bulan Maret kemarin juga sudah kami sampaikan keluhan ini,” tuturnya.
Selanjutnya, Ketua Umum HMP Hukum Keluarga (HK) Zulfikli Doni menyampaikan, banyak keluhan mahasiswa terkait bentroknya jadwal kuliah wajib dengan kegiatan penguatan tersebut, yang dilaksanakan pada hari Sabtu. “Pihak kampus tidak seharusnya menyamaratakan semua mahasiswa,” lugasnya.
Ia menjelaskan, hendaknya pihak UPT Bahasa berkoordinasi terlebih dahulu dengan pihak fakultas, maupun dosen mata kuliah. “Jangan sampai hal ini merugikan mahasiswa,” jelasnya.
Ketua Umum Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) FS, Nofalsyah menuturkan tidak ada jaminan mata kuliah lulus, jika mahasiswa mengikuti kegiatan itu. “Kegiatan penguatan ini tidak efisien dilakukan di kampus II,” sebutnya.
Lanjutnya, ia bersama pengurus HMP akan mencoba menemui pihak Fakultas pada hari Senin untuk mencari solusi atas permasalahan tersebut. “Kami akan menanyakan apakah kegiatan ini bisa dipindahkan ke kampus III,” ucapnya.
Kendati demikian, Kepala UPT Bahasa, Asrina menjelaskan bahwa kegiatan itu sama seperti tahun-tahun sebelumnya, dan jadwal maupun lokasi sudah dirapatkan bersama Wakil Dekan (WD) I tiap fakultas. “Seharusnya tidak ada lagi jadwal yang bentrok, karena yang mengikuti pelatihan hanya angkatan 2020,” katanya.
“Sebelumnya juga sudah dilakukan pembekalan Bahasa Arab bagi yang tidak lulus Tes Kemampuan Dasar (TKD), dan tidak ada permasalahan jadwal bentrok,” tutupnya.
Sampai berita ini dinaikkan, belum ada tanggapan dari WD I FS, lantaran tengah melakukan penelitian di luar kota. (una).
Wartawan: Ikhsan Nur Hidayat (Mg)