Penulis: Nailul Rahmi
(Mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang)
Sistem Kebut Semalam (SKS) merupakan istilah yang sudah populer di kalangan mahasiswa. Bahkan, sebagian besar mahasiswa menggunakan pola belajar ini ketika menghadapi ujian, baik itu Ujian Tengah Semester (UTS) maupun Ujian Akhir Semester (UAS). Namun, apakah pola belajar ini efektif? Mari kita kupas sistem belajar tersebut.
Sistem Kebut Semalam (SKS) adalah sebuah metode belajar atau proses menyelesaikan tugas yang dihadapi dengan waktu deadline pengumpulan tugas. Sistem ini biasanya dilakukan pada malam sebelum ujian, pengumpulan tugas, atau hari terakhir sebuah kegiatan yang mengharuskan sebuah tugas selesai.
Sebagian mahasiswa menilai sistem SKS itu salah satu cara jitu untuk dilakukan. Namun, sayangnya cara ini memiliki dampak negatif baik dari segi hasil hingga kondisi fisik yang terimbas dampaknya.
Dilansir dari osc.id, belajar dengan sistem SKS memiliki beberapa pengaruh, seperti berikut ini:
1. Kurang Tidur
Jelas sekali sistem kebut semalam akan mengambil jatah tidur kita. Seseorang bakal rela untuk begadang, yang tidak memberi kesempatan bagi tubuh dan otaknya beristirahat. Hal itu tentu sebuah kesalahan yang perlu dihindari. Akibatnya, tubuh akan merasa kelelahan serta mampu mempengaruhi kinerja otak.
2. Mengganggu Kesehatan
Belajar dengan cara SKS mengambil waktu istirahat tubuh, maka bisa saja kesehatan menurun. Karena kelelahan maka sistem imun tubuh menurun maka dapat menimbulkan penyakit. Penyakit ringan misalnya dehidrasi, influenza dan tidak menutup kemungkinan terserang serangan jantung.
3. Membuat Otak Panik dan Lelah
Otak yang terlalu sering dipaksa menggunakan SKS akan menjadi panik dan lelah. Ketidakteraturan dalam belajar semacam ini justru bisa menghadirkan gangguan-gangguan pada otak. Mahasiswa yang sering belajar menggunakan sistem kebut semalam, akan berdampak pada terjadinya gangguan memori otak dan sulitnya otak menerima rangsangan dari luar. Jika ini yang terjadi, otak justru sulit menerima pelajaran baru.
4. Menyebabkan Insomnia
Begadang terus-menerus dapat menyebabkan insomnia yang mengganggu jadwal tidur. Kurang tidur juga bisa meningkatkan risiko obesitas serta penuaan dini.
5. The Power of Kepepet
Kepepet memang bisa meningkatkan hormon adrenalin yang mampu melipat gandakan kemampuan dibanding saat hari-hari biasa. Namun, efek tersebut tidak akan bertahan lama. Menggunakan waktu yang sempit pada malam hari di saat waktu sebenarnya adalah untuk tidur akan membuat kortisol menjadi hiperaktif. Hal tersebut bisa memicu gangguan-gangguan psikis karena kortisol merupakan hormon stres yang tentu saja tidak baik jika jumlahnya berlebih.
6. Dampak Buruk Bagi Tubuh
Pengaruh yang bisa timbul akibat SKS selain hal-hal di atas di antaranya adalah meningkatnya perasaan cemas, tertekan, gelisah, tidak konsentrasi dan fokus, serta sistem imun dapat menurun.
Oleh karena itu, sistem kebut semalam dinilai tidak efektif untuk belajar. Sistem belajar seperti ini perlu dihindari, agar terjauh dari berbagai dampak negatif yang dihasilkannya. Tentu, sebagai mahasiswa harus menggunakan pola belajar yang jauh lebih efektif, dan dapat diterapkan ketika menghadapi ujian. Cara jitu belajar ala mahasiswa keren adalah:
1. Cari Metode Belajar yang Cocok
Cari metode yang asik dan menarik agar tidak bosan. Seperti belajar dengan metode diskusi, bagi yang tidak suka belajar sendiri atau coba cari tempat yang nyaman dan tenang untuk belajar.
2. Belajar Minimal 3 Jam Sehari
Cobalah untuk mengulang setiap materi yang sudah diajarkan dosen, coba kerjakan latihan soal, pelajari lagi setiap materi yang belum dipahami. Usahakan setiap hari belajar minimal 3 jam. Tapi jangan terlalu memaksakan diri saat belajar, karena tubuh kita juga perlu istirahat.
3. Buat Catatan Kecil
Catat setiap poin penting materi yang sulit dipahami. Catat pada selembar kertas, sebisa mungkin buat catatan yang menarik agar tidak bosan untuk membacanya. Atau bisa juga membuat catatan-catatan kecil lalu tempel ditembok kamar, tapi jangan hanya di tempel saja, sesekali dibaca.
4. Gunakan Perkembangan Teknologi
Gadget adalah salah satu bukti beralihnya zaman ke era digital. Telepon genggam yang kerab dibawa oleh mahasiswa tentunya menjadi peluang yang baik. Sebab, gadget bisa digunakan untuk belajar dalam mencari materi yang diperlukan.
Nah, itulah cara-cara yang bisa dilakukan untuk menghindari Sistem Kebut Semalam (SKS). Dengan cara tersebut, saat akan menghadapi UAS tidak perlu lagi begadang untuk memahami semua materi. Karena materi sudah dicicil dari jauh-jauh hari dan mahasiswa hanya perlu memahami materi tersebut.