Judul Buku: Feminisme untuk Semua Orang
Penulis: Bell Hooks
Penerjemah: Pramesti Wijaya
Penyunting: Agata DS
Tata Letak: The Naked! Lab
Perancang Sampul: The Naked! Lab
Penerbit: Odise Publishing
Tahun Terbit: 2020
Tebal Buku: 160 halaman
Resensiator: Firga Ries Afdalia
Buku Feminis untuk semua orang ini ditulis oleh kritikus budaya, dia telah menulis banyak hal dan menyampaikan pesan moral dari setiap apa yang ia temui. Dia mengamati kondisi lingkungan sekitar, di mana semua orang sangat membenci feminisme.
Orang-orang berpandangan bahwa feminis merupakan suatu gerakan yang buruk, kaum feminis membenci laki-laki, membenci tuhan dan merasa bisa melakukan segala pekerjaan. Mereka mencari tahu gerakan kaum feminis itu, namun mereka tidak mendapatkan jawaban dari sumber utama, mereka selalu mendapatkan jawaban dari pihak ketiga.
Hingga mereka pun berpandangan salah terhadap gerakan kaum feminis. Hal itulah menjadi salah satu alasan adanya buku ini, yaitu untuk meluruskan pemahaman yang salah terhadap kaum feminis.
Buku ini memaparkan bahwa feminisme merupakan gerakan untuk mengakhiri seksisme, eksploitasi seksis, dan penindasan. Secara tidak sadar laki-laki ataupun perempuan sudah didoktrin oleh gerakan seksis sedari kecil. Laki-laki berpandangan bahwa wanita itu lemah, hingga akhirnya perempuan juga bisa berlaku demikian pada laki-laki.
Seksisme merupakan suatu kepercayaan yang mana jenis kelamin yang satu lebih berharga daripada jenis kelamin yang lain. Ini sering terjadi, bahkan ibu atau orang disekeliling kita menginginkan anak dengan jenis kelamin tertentu. Seperti orang Minangkabau lebih dominan menyukai anak perempuan namun orang Jawa malah jondong menyukai anak laki-laki.
Feminis bukan hanya persoalan perempuan melawan laki-laki, namun untuk mengakhiri patriarki. Maka kita harus peka pada tindakan yang telah melanggengkan seksisme baik secara pribadi ataupun di lingkungan.
Patriarki merupakan kondisi yang sangat menguntungkan laki-laki. Patriarki adalah suatu sistem sosial yang menempatkan laki-laki sebagai pemegang kekuasaan pertama. Sikap yang seperti ini secara tidak sadar juga sudah tertanam pada diri kita semenjak kecil. Laki-laki selalu dianggap lebih kuat dan serba bisa daripada perempuan.
Feminisme bukan hanya gerakan kesetaraan gender, namun gerakan untuk mengakhiri gerakan seksisme. Tanpa disadari, dari kecil kita sudah mulai ditanamkan sifat seksisme. Sikap orang tua yang membandingkan anaknya dengan orang lain, hingga hilangnya rasa kepercayaan yang ada pada diri anak. Kehadiran gerakan feminis yang sebenarnya untuk mengakhiri gerakan tersebut.
Buku ini menjelaskan seiring perkembangan feminis kontemporer, fokus dari gerakan feminis mulai bergeser pada gerakan keadilan gender yang pada awalnya memang mengutamakan kesetaraan gender. Gaya hidup feminis mengantarkan kepada anggapan bahwa feminisme mungkin memiliki banyak versi. Hingga pada akhirnya, politik feminis dihapuskan dan feminisme dapat disesuaikan dengan gaya hidup yang sekarang.
Gerakan feminisme meningkatkan kesadaran dan perubahan jiwa yang konstan. Gerakan ini bukan dilahirkan namun diciptakan oleh orang-orang yang mempunyai kesadaran. Peningkatan kesadaran feminis revolusioner menekankan pentingnya belajar tentang patriarki sebagai dominasi. Dengan memahami cara dominasi laki-laki dan seksisme yang diekspresikan dalam kehidupan sehari-hari dapat menyadarkan perempuan bahwa dirinya telah menjadi korban selama ini.
Selain itu, buku ini memaparkan berbagai contoh penindasan perempuan dan ikatan persaudaraan laki-laki yang mengakibatkan perempuan kehilangan hak untuk berbicara. Buku ini juga menceritakan beberapa gerakan seksi dan patriarki yang sering terjadi di Eropa. Hal yang mendominasi lahirnya gerakan feminisme, gerakan yang mengakhiri tindakan seksis dan patriarki.
Tidak hanya memaparkan tentang gerakan feminis, buku ini memberikan tamparan kepada orang-orang yang suka membandingkan kemampuan orang lain yang selalu membedakan orang yang pandai dengan yang bodoh, dan lain sebagainya. Buku ini memberikan pemahaman baru bahwa setiap individu itu berhak berkembang dengan versi dan kemampuan mereka masing-masing tanpa mendapatkan tekanan dari pihak lain.
Buku ini cocok dibaca oleh kalangan remaja hingga orang dewasa. Buku ini dapat meningkatkan kesadaran feminis dan dapat membantu orang tua menghilangkan sifat seksis dalam mendidik anaknya. Buku ini juga menggunakan gaya bahasa yang mudah dipahami, sehingga setelah membaca buku ini seseorang tidak lagi membenci gerakan feminisme.
Namun, dalam penulisan buku ini ada beberapa pengulangan kalimat yang sama. Materi yang disampaikan terfokus pada kondisi bangsa Eropa, walaupun ada beberapa kesamaan yang dapat diterapkan di lingkungan yang berbeda. Hingga tidak seluruh pemahaman yang diberikan buku ini bisa langsung diterapkan, harus ada beberapa pertimbangan dan analisis kecil-kecilan agar tidak terjadi kesalahan. Buku ini hanya menggambarkan sisi positif feminisme dan kurang berimbang.