Suarakampus.com- Perihal implementasi Imbal Jasa Lingkungan (IJL) atau Payment for Environmental Services pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Kampar Hulu yang mempertemukan Provinsi Riau dan Sumbar harus mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah. Hal ini tidak akan terlepas dari upaya menjaga lingkungan agar manfaatnya dirasakan oleh masyarakat sekitar.
Melalui Focus Group Discussion (FGD) yang diadakan DAS Kampar Hulu Riau, Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah menegaskan dengan adanya DAS harus bisa membantu keadilan perekonomian masyarakat sepanjang aliran sungai. “Hutan-hutan dan aliran sungai menjadi salah satu bagian terpenting dalam perekonomian masyarakat,” ungkapnya di Aula Hotel Pangeran Beach, Senin (19/06).
Selain itu, ia menjelaskan dampak baik ketersediaan air yang sangat banyak di Koto Panjang mampu menjadi sumber energi listrik terkhususnya di Sumatera. “Perlu diketahui, tingkat volume air terjamin akibat masyarakatnya menjaga sungai dengan baik,” jelasnya.
Kendati demikian, Mahyeldi memaparkan, tingginya volume tersebut tidak terlepas akibat adanya pemindahan penduduk yang ada di DAS Kampar ke daerah lain. “Penduduk Koto Panjang dipindahkan dari aliran sungai itu sehingga mampu menampung air dengan banyak,” pungkasnya.
Lalu, ia menuturkan bahwa dirinya mendukung penuh kegiatan ini sebagai tujuan untuk mencapai keadilan perekonomian bagi masyarakat di antara Provinsi Riau dan Sumbar. “Kalau ada kerjasama yang berlangsung tentu masyarakat harus juga ikut merasakan hasilnya,” tuturnya.
Mahyeldi berharap, melalui FGD itu dapat memberikan masukan kepada semua lapisan untuk memberikan keadilan pada masyarakat di sepanjang aliran sungai. “Semoga hasil dari diskusi sekarang bisa menjadi tugas kita semua untuk memberikan perhatian kepada masyarakat yang berkaitan,” tutupnya. (red)
Wartawan: Nada Asa