Suarakampus.com- Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang telah melaksanakan kuliah tatap muka untuk mahasiswa semester 2, 6 dan 8. Hal tersebut menuai berbagai respon dari Civitas Academica.
Dosen pengampu mata kuliah Reading of Law, Haryudi Nizar mengatakan efektifitas dari perkuliahan tatap muka sangat membantu mahasiswa dalam proses pembelajaran dan pemahaman akan materi yang disampaikan.
“Saya merasa senang dengan kuliah seperti ini, karena merasa lancar dan puas saat menyampaikan materi,” ucapnya, Selasa (22/02).
Selain itu, Haryudi juga menghimbau kepada seluruh mahasiswa agar tetap menaati prokes selama proses perkuliahan berlangsung. “Untuk menanggulangi pemaparan virus, kita perlu patuh dengan aturan prokes,” ujarnya.
Haryudi berharap kepada seluruh mahasiswa untuk bisa memaksimalkan sistem perkuliahan offline. Menurutnya, kuliah tatap muka membuat mahasiswa lebih fokus dalam belajar dan semangat menjalani aktifitas di dalam kampus.
“Saya berharap agar mahasiswa lebih semangat untuk belajar dan bisa mengejar ketertinggalannya dalam memahami materi-materi selama kuliah daring,” harapnya.
Menanggapi hal itu, Mahasiswa Semester 2 Prodi Hukum Ekonomi Syari’ah (HES) Rifki Syafitra, mengatakan kuliah perdananya di kampus UIN Imam Bonjol Padang sesuai dengan harapan dan tujuan yang diinginkannya.
“Selama ini saya hanya berkuliah lewat smartphone saja, ternyata kuliah langsung di lokal cukup menyenangkan,” ujarnya.
Kendati demikian, akibat kuliah daring satu semester, Rifki merasa canggung akan lingkungan kampus sekaligus bersosialisasi dengan teman-teman kampus. “Mungkin karena baru mengenal kampus, saya agak sulit untuk menyesuaikan diri, apalagi bertemu kawan kuliah secara langsung,” tuturnya.
Hal itu juga dirasakan oleh Mahasiswi Prodi Hukum Keluarga, Desvana Putri menuturkan sistem perkuliahan tatap muka sangat efektif bagi mahasiswa. Pasalnya, kuliah secara langsung di kampus akan lebih menghidupkan karakter dari mahasiswa.
“Sejatinya, mahasiswa akan lebih berkualitas jika kuliah secara langsung dan cepat paham dengan bertemu langsung dengan dosen,” kata Desvana.
Senada dengan itu, Mahasiswi Prodi Bimbingan Konseling Islam (BKI) Ciya, mengatakan perkuliahan tatap muka lebih membuat mahasiswa bisa fokus dan nyaman dalam memahami materi oleh dosen. Menurutnya, selama kuliah online, mahasiswa seringkali lalai dan tidak serius dalam menjalani perkuliahan.
“Penyampaian materi secara langsung di kelas, membuat saya lebih cepat paham dan mengerti,” ungkapnya.
Ciya berharap agar setelah ini tidak ada kebijakan kampus yang mengharuskan mahasiswa untuk kuliah daring seluruhnya lagi. Katanya, jika seluruh orang tetap mematuhi aturan prokes maka penyebaran varian Omicron akan mulai hilang.
“Semoga UIN IB tetap menerapkan kuliah tatap muka dengan tidak meniru kebijakan-kebijakan dari kampus lain yang menerapkan daring sebagian,” harapnya. (hry)
Wartawan : Indah Yulfia (Mg)