Tingkatkan Kepedulian Mahasiswa dengan Isu Lingkungan, FAH Gelar Pelatihan Siaga Bencana

Suasana pelatihan siaga bencana di Aula FAH (Foto: Firga Ries Afdalia/suarakampus.com)

Suarakampus.com- Tingkatkan kepedulian mahasiswa dengan lingkungan, Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN Imam Bonjol Padang  berkolaborasi dengan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) adakan Pelatihan Siaga Bencana. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada  Selasa hingga Kamis (09-11/11) di Aula FAH.

Wakil Dekan III bidang Kemahasiswaan dan kerjasama FAH Danil Mahmud Chaniago mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan pengetahuan dasar terkait lingkungan dan menumbuhkan sikap relawan mahasiswa. “Kita berada di daerah yang rawan bencana, jadi diperlukan pelatihan penanggulangan bencana,” katanya.

Daniel menuturkan kondisi lingkungan saat ini yang sering terjadi banjir dan gempa dalam skala kecil maka perlu diberikan edukasi penanggulangan bencana. Katanya, sebagai seorang intelektual mahasiswa seharusnya mampu mengedukasi masyarakat jika terjadi bencana alam.

“Jika terjadi gempa, jangan sampai mahasiswa ikutan panik, tapi ia mampu memberikan pertolongan pertama kepada orang di sekitarnya,” ungkap Daniel ketika diwawancarai tim suarakampus.com, Kamis (11/11).

Lanjutnya, kondisi gedung-gedung di area universitas kekurangan pusat penyelamatan jika terjadi bencana alam. “Kita butuh antisipasi, semoga dengan adanya acara ini mahasiswa kita dapat terlibat acara kemanusiaan di tempat lain,” tuturnya.

Daniel mengungkapkan acara tersebut kali pertama diselenggarakan di UIN Imam Bonjol Padang dan bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat. Ia berharap kegiatan tersebut juga bisa mengedukasi civitas akademika terkait pentingnya memahami isu lingkungan.

“Semoga kegiatan ini dapat menginspirasi Fakultas lain dan memberikan edukasi yang sama di fakultas mereka,” harapnya.

Selaku pemateri, Fortito mengatakan kegiatan tersebut memberikan edukasi seputar pencegahan resiko bencana alam, kerelawanan di Indonesia, komunikasi efektif, penyusunan prosedur tetap di perguruan tinggi, dan simulasi. “Mahasiswa diberikan edukasi terkait bencana beserta cara menanggulanginya,” kata sekretaris MDMC itu.

Kemudian ia mengatakan, pelatihan kelompok siaga bencana ini bertujuan untuk menciptakan kampus yang tangguh bencana dan kegiatan tersebut kali pertama dilakukan di UIN IB Padang. “Semoga dengan pelatih ini, FAH menjadi contoh bagi perguruan tinggi lainnya dalam menciptakan kampus tangguh bencana,” katanya.

Fortito menuturkan kegiatan tersebut merupakan langkah-langkah dasar dan akan dilanjutkan dengan pembentukan kelompok siaga bencana di FAH. “Pada pertemuan selanjutnya maka kami akan memberikan edukasi yang mendalam terkait sikap relawan dalam menanggulangi bencana,” tuturnya.

Salah seorang peserta dari Prodi Sejarah Peradaban Islam, Delvian Nora mengaku antusias mengikuti pelatihan tersebut. Katanya, meski tidak mampu menjadi seorang relawan, dirinya telah dibekali pengetahuan dasar dalam menanggulangi bencana.

“Meski tidak jadi relawan, saya telah mempunyai sedikit bekal untuk mengedukasi orang sekitar jika terjadi bencana alam,” ucapnya.

Nora menceritakan selama tiga hari pelatihan, ia telah mendapatkan ilmu untuk tetap bersikap tenang jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. “Hindari sikap panik, jika terjadi gempa atau bencana alam lainnya maka kita harus mencari tempat yang aman,” sampainya.

Putri Pasaman Barat itu menuturkan bahwa di daerahnya sering terjadi banjir, maka kegiatan tersebut memberikan bekal untuk pulang ke kampung halaman. “Semoga ilmu saya ini bisa bermanfaat untuk membantu masyarakat di daerah saya,” tutup Nora.(fga)

Wartawan: Rais Shiddiq (Mg)

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post

Kiprah ‘Bapak Perfilman Nasional’ dalam Pameran 100 Tahun Usmar Ismail

Next Post

Teknologi Informasi dan Pandemi Mengubah Pola Pendidikan Baru

Related Posts
Total
0
Share