Pempek adalah makanan tradisional khas Palembang yang sudah berkembang dari masa kolonial dan perkembangannya dipelopori oleh bangsa Tionghoa. Pada awalnya pempek ini dikenal dengan nama klesan yang merupakan sebutan untuk alat yang digunakan untuk menghaluskan daging ikan berbentuk cembung dengan semacam kuping yang berhadapan.
Cemilan ini kerap disajikan pada berbagai kesempatan resmi seperti upacara adat atau jamuan lainnya di rumah adat Sumatera Selatan yang disebut dengan Rumah Limas. Perpaduan rasa tepung dan ikan yang gurih, dicocol dengan perpaduan cuko yang pedas menjadi ciri khas dalam menikmati jajanan yang satu ini.
Nama pempek sendiri berasal dari kata Apek yang merupakan sebutan untuk orang yang sudah tua untuk penjaja makanan dari kalangan Tionghoa. Karena sering di ulang-ulang pengucapannya, sehingga dikenal dengan nama pempek.
Bahan yang digunakan untuk membuat pempek yaitu tepung dan ikan. Ikan yang digunakan merupakan ikan belida, namun karena penyediaan ikan tersebut terbatas akhirnya ikan yang digunakan yaitu ikan tenggiri atau ikan gabus. Sebagai salah satu bentuk inovasi, bahkan ada yang menggunakan telur sebagai bahan dasar pembuatan pempek.
Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan meningkatnya jumlah permintaan, masyarakat mulai mengembangkan dan memvariasikan bentuk pempek ini sesuai dengan minat dan selera masyarakat. Para pembuat pempek juga semakin kreatif menggunakan bahan dasar yang mudah digunakan, sehingga tanpa mengurangi cita rasa pempek dapat dinikmati oleh berbagai lapisan masyarakat.
Saat ini variasi dari pempek beraneka ragam seperti pempek lenjer, pempek keriting, pempek tahu, pempek kapal selam, pempek pistel, pempek adaan, pempek kulit, pempek telur, pempek panggang dan pempek lenggang. Variasi ini disebabkan oleh perkembangan industri kuliner yang tengah mengalami kemajuan.
Untuk menikmati pempek sendiri masyarakat Palembang mencampurkan pempek dengan kuah atau saus cair yang sering kali disebut cuko. Cuko terbuat dari campuran air gula merah atau gula batok, asam jawa, bawang putih dan cabe rawit. Cuko yang enak memiliki aroma yang kuat, kekentalan, rasa pedas, asam dan asin yang pas.
Pada saat ini, pempek tidak hanya menjadi konsumsi rumah tangga tapi keberadaannya dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat. Karena pempek sudah menjadi oleh-oleh yang tidak bisa ditinggalkan jika berkunjung ke palembang. Tidak hanya itu, kuliner yang sudah melegenda ini dapat dijumpai hamper di seluruh penjuru tanah air.
Penulis: Firga Ries Afdalia