Oleh: Zaitun Ul Husna
(Mahasiswi IAT UIN Imam Bonjol Padang)
Duhai manusia ambis yang kian lalu dan lewat
Menapaki langkah pada gedung-gedung bertingkat
Panas dan terik matahari kian menyayat
Hilir mudik manusia berlalang tanpa penat
Di sini
Di atas gedung yang maha tinggi
Aku duduk berdiam diri
Menikmati hiruk pikuk duniawi
Melalang buana berimajinasi
Aku layangkan pandang ke arah bawah
Ku dapati deretan gedung nan mewah
Aku alihkan pula pandangan ke arah atas
Mendapati awan putih bak kapas
Ah, apakah arti dari semua ini?
Pada gedung mewah itu, kulihat manusia dengan kesibukan
Pada awan putih itu, ku pandangi langit penuh keindahan
Di satu sisi penuh penderitaan, dilain sisi penuh kenikmatan
Seperti itukah kehidupan?
Jika iya, bukankah itu yang dinamakan keadilan?
Lantas, kenapa selama ini kau kerap menyalahkan Tuhan
Akan takdir yang tidak kau inginkan
Ingatlah, adakalanya masa sulit itu harus kau jalani
Ada masanya waktu bahagia itu akan menghampiri
Tugasmu bukan meneliti takdir yang diberi
Tapi mensyukuri setiap langkah hidup yang dijalani
Berhentilah mengumpat takdir
Berhentilah mengulang kesedihan
Jalani setiap yang hadir
Melangkah terus menebar kebaikan
Sungai Bangek, 3 April 2023