Suarakampus.com- Pemuda berusia 24 tahun, jadikan lahan pribadi untuk melestarikan tanaman Bunga Bangkai setinggi 3 meter. Hal tersebut ditemukan di kejorongan Sitingkai Palupuah, Agam Sumatera Barat, Selasa (31/01)
Selaku pemilik bunga Amorphopallus Titanum, Heru Nofriadi menggeluti cara pelestarian tanaman untuk merawat Bunga Bangkai yang ia temukan pada tahun 2015 lalu di lahannya. “Saya menemukan bunga ini di lahan sendiri serta saya pelajari bagaimana cara merawatnya agar tidak punah,” ujarnya saat diwawancarai oleh tim suarakampus.com.
Lanjutnya, dalam proses merawat bunga tersebut, Heru menyiraminya dengan pupuk kompos dari kotoran Kerbau yang sudah direndam selama satu minggu, dan disiram ke sekeliling batang bunga. “Saya menyiraminya sekali dalam tiga hari,” jelasnya.
Heru mengatakan, sebelum bunga tersebut tumbuh besar, sekelilingnya diberi pagar untuk menjaga keamanan umbi. “Setelah di pagar, tanahnya juga ditambah,” terangnya.
“Proses mekarnya bunga ini juga membutuhkan waktu yang lama, jadi kita harus bersabar,” tambahnya.
Sementara itu, untuk pelestarian bunga tersebut, Heru menanam bibit Bunga Bangkai sebanyak tiga lubang yang sudah berumur enam bulan. “Saat ini, bunga yang masih kecil belum terlalu jelas, baru menampakkan sedikit pucuknya dari tanah,” ujarnya.
Kemudian,, ia menyebutkan, bibit terdapat di dalam buah Bunga Bangkai, yang harus dijaga dan dirawat agar tidak mati. “Bibit bunga ini terdapat dalam buah bunga tersebut,” ucapnya.
Heru berharap agar kelestarian bunga tersebut tetap terjaga karena termasuk tanaman langka dan memiliki daya tarik tersendiri bagi pengunjung, baik dalam negeri maupun mancanegara. “Semoga Bunga Bangkai ini tidak punah, dan terus lestari,” harapnya. (una)
Wartawan: Mifahul Rahman (Mg)
