Pendidikan Gratis Solusi Islam, Atasi Melambungnya Biaya Kuliah

Tangkapan layar melalui siaran langsung Instagram (sumber: Verlandi/suarakampus.com)

Suarakampus.com- Konsep pendidikan gratis sesuai perspektif Islam ditawarkan sebagai solusi atas melambungnya biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT). Hal ini didukung oleh sistem ekonomi dan keuangan Islam yang mengatur sumber pendanaan negara.

Apri Hardiyanti selaku Ketua Koordinator Nasional (Kornas) Kohati, mengatakan mengutip peristiwa Rasulullah yang membebaskan tawanan perang, dengan syarat memberikan pengajaran itu menunjukkan pentingnya mencerdaskan manusia.

“Islam mendudukkan pendidikan sebagai kewajiban, dan hak dasar rakyat yang harus dipenuhi negara,” tegasnya.

Dalam Islam, ia menyampaikan tidak ada pembedaan dalam mengakses pendidikan baik dasar maupun tinggi. “Seluruh warga negara berkesempatan mendapat pendidikan yang sama tanpa pandang status ekonomi,” imbuhnya.

Apri mengatakan bahwa masyarakat tidak perlu mengeluarkan biaya besar karena penyelenggaraan pendidikan menjadi tanggung jawab negara. “Pendidikan gratis akan membuat semua berlomba menempuhnya, tidak seperti sekarang yang membuat banyak mengubur mimpi karena mahal,” kritiknya.

Lanjutnya, jika pendidikan tidak dipenuhi, maka menjadi dosa bagi pemerintah. “Mereka harus menyediakan pendidikan tinggi berbiaya murah, bahkan gratis dengan ditopang sistem ekonomi dan keuangan Islam,” tambahnya.

Kemudian, ia mengungkapkan sistem keuangan Islam memiliki sumber-sumber pendapatan negara yang dapat dimanfaatkan. “Ada ghanimah, jizyah, pajak sesuai ketentuan, fai’, dan pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA),” paparnya.

Dengan pembiayaan memadai, ia menuturkan fasilitas pendidikan dapat disediakan dengan standar mewah. “Bahkan mahasiswa mungkin bisa digaji untuk kuliah, dan riset sesuai kemampuan,” ungkapnya.

Apri meyakini output lulusan akan jauh lebih berkualitas. “Bukan melulu mencari pekerjaan, tapi menghasilkan para penemu dan intelektual yang bermanfaat bagi pembangunan,” tuturnya.

Dengan pendidikan gratis dan bermutu, kata dia bisa menghasilkan lulusan terbaik yang memajukan bangsa. “Peradaban maju ditentukan oleh kualitas pendidikan,” tutupnya. (hkm)

Wartawan: Verlandi Putra (Mg)

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post

Paradigma Pendidikan sebagai Komoditas, Penyebab Biaya Kuliah Melambung

Next Post

KSEI Adakan Seminar SPMS Bahas Pentingnya Investasi untuk Kemajuan Ekonomi

Related Posts
Total
0
Share