Pengrajin Atap Rumbia di Padang Terancam Gulung Tikar

Potret atal rumbai (Sumber : Elsa/suarakampus.com)

Suarakampus.com– Usaha pembuatan atap rumbia di Padang mengalami penurunan drastis akibat berkurangnya minat masyarakat dan persaingan dengan atap modern seperti seng. Kondisi ini diakui oleh Ernawati, pemilik usaha atap rumbia di Jalan Raya Jambak, Lubuk Buaya, Koto Tangah, Padang, Rabu (12/02).

Ernawati mengatakan, usaha ini dulunya banyak diminati, tetapi sekarang sepi pemesan. “Karena perkembangan zaman dan modernisasi,” ungkapnya.

Ia menambahkan, berkurangnya peminat membuat banyak pengrajin atap rumbia gulung tikar. “Sekarang yang masih bertahan bisa dihitung jari,” katanya.

Menurutnya, atap rumbia dulu banyak digunakan untuk rumah dan kafe, tetapi kini hanya dipakai untuk kandang ayam. “Pendapatan pun ikut menurun,” lanjutnya.

Ia menjelaskan, bahan pembuatan atap rumbia tidak mengalami perubahan sejak dulu. “Kayu, atap bulu, tali, dan daun tetap sama,” terangnya.

Ernawati menyebutkan, usaha ini telah ada sejak lama dan menjadi bagian dari tradisi masyarakat. “Dulu, saya sering membantu menjahit atap sebelum adanya perumahan Jihad,” ujarnya.

Saat ini, atap rumbia hanya dipesan ketika permintaan meningkat, biasanya dalam jumlah kecil. “Dalam sehari, paling banyak empat tratak (lembaran atap rumbia) terjual,” tambahnya.

Ia menuturkan, di Padang usaha ini kini hanya dijalankan oleh dirinya dan satu kerabat. “Meski begitu, pesanan sering datang melalui telepon atau media sosial,” jelasnya.

Menurutnya, harga atap rumbia berkisar Rp 35.000 per lembar, tetapi bisa naik menjadi Rp 40.000 dengan jasa kurir. “Dulu, kami bahkan mengirim pesanan ke Pekanbaru dan beberapa daerah di Sumatera Barat,” ujarnya.

Ia berharap usaha ini bisa tetap bertahan dan kembali diminati masyarakat. “Semoga usaha ini terus berjalan dan menjadi warisan budaya yang tetap lestari,” harapnya.

Wartawan: Elsa Mayora

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post

Luka Pun Ada Sembuhnya

Next Post

Asmaraloka

Related Posts
Total
0
Share