Oleh: Nanang Sanjaya
(Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam)
Luka itu pernah singgah
Meninggalkan jejak di dada yang rapuh
Seperti hujan yang jatuh tanpa jeda
Membasahi hati yang dulu utuh
Waktu adalah obat
Meski lambat ia tetap merawat
Setiap tetes air mata yang luruh
adalah awal dari kata sembuh
Tak ada luka yang abadi
Tak ada sakit yang tak terobati
Sebab hati diciptakan kuat
Meski pernah hancur dan tersesat
Biarkan angin membawa pilu
Biarkan fajar mengganti sendu
Sebab setelah luka dan ragu
Akan datang hari yang baru
Pelan-pelan kau akan mengerti
Bahwa sakit bukan untuk disesali
Ia mengajarkan arti bertahan
Agar kelak kau lebih kuat di perjalanan
Dan saat sembuh itu datang
Kau akan tersenyum tanpa beban
Menatap dunia dengan cahaya
Tanpa takut luka yang sama