Pensiunan UIN IB Peringati 50 Tahun Usia Penggagas Prodi Ilmu Perpustakaan

Acara peringatan 50 tahun usia penggagas Prodi Ilmu Perpustakaan, Heriyanto (sumber: Humas UIN IB)

Suarakampus.com- Sejumlah Pensiunan UIN Imam Bonjol Padang bercengkrama mengenang sosok salah satu penggagas berdirinya Prodi Ilmu Perpustakaan, Heriyanto. Acara tersebut digagas Raichul Amar bersama pihak UPT Perpustakaan.

Raichul mengadakan acara peringatan sederhana mengenang sosok Heriyanto selaku Dosen Fakultas Adab dan Humaniora (FAH), yang lahir 17 November 1971 dan meninggal pada 26 Oktober 2006, serta meninggalkan dua orang putri.

Raichul, Pensiunan Dosen UIN IB itu mengenang sosok Heriyanto, selain sebagai Dosen Junior Ilmu Perpustakaan, juga berperan besar bagi kemajuan kampus kala itu. “Beliau bukan orang besar, tapi jasanya sangat besar terhadap kampus ini, terutama bagi FAH,” katanya, Senin (15/11).

“Kalau sekarang beliau masih hidup, mungkin usianya 17 November mendatang sudah 50 tahun,” ungkapnya sembari menunjuk banner merah sederhana itu, di lantai I Perpustakaan Universitas.

Ia berharap dirinya dan rekan almarhum bisa membiayai jenjang pendidikan anak perempuan Heriyanto. “Mudah-mudahan kita bisa menemukan kontak anak beliau,” harapnya bersama alumni di sela-sela perbincangan.

Kepergian Heriyanto juga dirasakan Nurhayati Zain, eks Ketua Biro Adminitrasi Umum Akademik dan Kemahasiswaan (AUAK) UIN IB. Dirinya menyodorkan kesan bahwa almarhum merupakan sosok yang cerdas, gigih dan pantang mundur dalam mensukseskan pengadaan Prodi Ilmu Perpustakaan kala itu.

“Beliau bekerja tanpa pamrih, meski masih honor tidak menjadi hambatan bagi beliau mendirikan Prodi Ilmu perpustakaan hingga tahun 2000, yang bekerja sama dengan Universitas Indonesia dan Universitas Padjadjaran,” terangnya.

Selain rekan almarhum, turut hadir mahasiswa yang pernah merasakan didikan Heriyanto, Adrian. Kata dia, almarhum hidup dengan memegang teguh sikap jujur, santun, suka menolong dan kreatif. “Beliau suka memberikan solusi ketika kami mahasiswa menghadapi masalah,” ucapnya.

Selain itu, ia mengatakan ruangan sederhana almarhum tidak pernah kosong dari mahasiswa. “Ada saja mahasiswa yang mendatangi ruangan almarhum,” tuturnya. (ulf)

Wartawan: M. Abdul Latif dan M. Iqbal.

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post

Wisuda ke-86 Digelar Luring, UIN IB Siapkan Sejumlah Ketentuan Khusus

Next Post

KSR PMI Kembali Adakan Open Recruitment

Related Posts
Total
0
Share