Suarakampus.com- Hari Penyiaran Nasional ke-88 yang jatuh pada tanggal 1 April 2021 diperingati sebagai momen kebangkitan ekonomi pasca pandemi. Hal tersebut disampaikan Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sumatra Barat (Sumbar) sekaligus Pakar Penyiaran Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang, Ardian.
Ardian mengatakan pengangkatan tema tersebut dilakukan karena mengandung optimisme. “Tema yang diangkat mengandung optimisme bahwa pandemi Covid-19 akan segera berakhir dan lembaga penyiaran menjadi bagian yang ikut serta mendorong ekonomi usai pandemi,” jelasnya.
Lanjutnya, penetapan Hari Penyiaran Nasional pada 1 April dilakukan untuk mengenang pendirian radio Solosche Radio Vereeniging (SRV) pertama di Indonesia. “Radio ini berdiri atas prakarsa Adipati Mangkunegoro VII di Solo, Jawa Tengah dan diperkuat oleh Keputusan Presiden (Kepres) Joko Widodo No 9 Tahun 2019 sebagai Hari Penyiaran Nasional,” katanya.
KPID Sumbar menyemarakkan Hari Penyiaran Nasional dengan mengadakan literasi media dan talkshow. “Sesuai dengan tema tersebut, kita sebagai KPID Sumbar dan juga seluruh insan penyiaran harus berkomitmen mendorong ekonomi nasional bisa bangkit di masa pandemi ini,” tutur Ardian.
Ia juga menuturkan lembaga penyiaran diminta untuk mempublikasikan program yang mengedukasi masyarakat. “Kita lembaga penyiaran diminta memproduksi program yang memberikan semangat dan informasi tepercaya yang dibutuhkan masyarakat guna mengisi kehidupan dan otomatis ekonomi akan lebih baik lagi,” tegasnya.
Kemudian, Ardian juga menghimbau generasi muda untuk membangkitkan kembali semangat bahwa pandemi akan segera berakhir. “Kita sebagai audien atau khalayak, cobalah lebih selektif memilih informasi mana yang bisa dipercaya dan hoaks,” katanya. (rta)
Wartawan: Dinni Jannatul Putri