Suarakampus.com- Ada beberapa poin penting yang harus dilakukan seseorang agar bisa berkuliah di luar negeri. Seperti halnya, menyiapkan diri dengan purpose (maksud atau niat), setelah itu belajar, belajar dan belajar.
“Setelah punya niat, ikuti organisasi dan asah kemampuan bahasa Inggris yang mumpuni,” ucap penerima beasiswa Lee Kuan Yew School of Public Policy NUS Scholarship, Arfi Bambani.
Arfi menuturkan banyak pencapaian yang diperoleh setelah menjadi pegiat di Aliansi Jurnalistik Independen (AJI). “Saya bahagia dulu bisa bergabung dengan organisasi-organisasi yang mengantarkan pada titik ini,” katanya saat Diskusi Ngabuburit Jurnalistik bersama AJI Kota Padang melalui Zoom Meeting dan Live Streaming YouTube, Jumat (23/04).
Organisasi bukanlah segalanya dalam mencapai mimpi berkuliah di luar negeri, sebenarnya tergantung kebijakan pemberi beasiswa. “Ada yang lebih mengandalkan akademik pelamar dan faktor lain, tetapi kebanyakan memang lebih memerhatikan Bahasa Inggris pelamarnya,” tambahnya.
Arfi mengatakan beasiswa yang ia dapatkan kebetulan untuk orang yang suka berorganisasi. “Beasiswa Lee Kuan ini lebih berfokus pada mereka yang suka berorganisasi dan peduli akan isu masyarakat,” jelasnya.
Selain itu, Arfi menyampaikan tips dan trik yang bisa dilakukan untuk mencari beasiswa, terutama bagi yang menggeluti dunia jurnalistik. “Cari informasi melalui internet dan penuhi persyaratannya, siapkan essay, serta orang-orang yang bisa memberikan reference untuk teman-teman,” tuturnya.
Senada dengan Arfi, penerima beasiswa Dikti-Funded Fulbright, Ratna Ariyanti menuturkan betapa krusialnya seseorang memiliki impian untuk kuliah di luar negeri. “Pemberi beasiswa tidak akan membiayai kalian kuliah jika tidak punya tujuan, ini sangat penting bagi yang ingin kuliah di luar negeri dengan beasiswa,” katanya.
Ratna menyimpulkan bahwa kesuksesan yang dicapainya saat ini didorong oleh pengalaman yang lama di dunia jurnalistik. “Bertahun-tahun menggeluti dunia jurnalistik sangat memberikan dampak positif terhadap diri dan lingkungan saya, belum lagi pengalaman yang saya dapat darinya,” tutupnya. (rta)
Wartawan: Randa Bima Asra (Mg)