Suarakampus.com – Presiden Mahasiswa (Presma) UIN Imam Bonjol Padang, Nofalsyah, menyoroti transparansi dalam pemilihan Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa Universitas (DEMA-U). Ia menegaskan bahwa proses seleksi harus profesional dan sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) organisasi mahasiswa (Ormawa).
Menurutnya, Senat Mahasiswa Universitas (SEMA-U) sebagai badan legislatif harus menjunjung tinggi keadilan dalam setiap tahapan pemilihan. “SEMA harus profesional dan terbuka dalam menjalankan proses ini,” katanya ketika di wawancarai wartawan Suarakampus.com.
Nofalsyah menilai, munculnya surat yang di ajukan oleh aliansi mahasiswa, seperti tercantum dalam keputusan SEMA-U meloloskan kandidat yang di duga terlibat politik praktis, ini di nilai melanggar SK Dirjen 2024 BAB II AYAT 2. Maka, SEMA-U wajib menindaklanjutinya secara tegas. “Jika ada pelanggaran AD/ART, SEMA harus bertindak sesuai kewenangannya,” tambahnya.
Ia juga mengkritik, kurangnya transparansi dalam penerimaan calon Ketua DEMA-U. Hingga kini, belum ada kejelasan mengenai progres Musyawarah DEMA (Mudema) untuk besok, termasuk soal pendaftaran. “Belum ada informasi jelas apakah sudah ada yang mendaftar atau belum,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia meminta SEMA-U untuk berani mendiskualifikasi calon yang terbukti melakukan kecurangan. “Jika terbukti melanggar aturan, SEMA harus bertindak tegas,” ujarnya.
Nofalsyah menekankan, SEMA-U memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga kredibilitas pemilihan. Ia menilai, ketidakjelasan dalam penyelenggaraan Mudema dapat mengurangi kepercayaan mahasiswa terhadap lembaga legislatif kampus. “Jangan sampai mahasiswa meragukan kredibilitas SEMA karena penyelenggaraan yang buruk,” tuturnya.
Ia berharap, SEMA-U memastikan pemilihan berjalan adil dan tidak berpihak pada kepentingan tertentu. “Pemilihan ini harus benar-benar bebas dari intervensi,” katanya.
Sebagai bagian dari Ormawa, lanjutnya, SEMA-U tidak boleh tunduk pada tekanan dari pihak luar yang ingin mengintervensi pemilihan. “Lembaga ini harus terbuka serta mengutamakan kepentingan mahasiswa,” tegasnya.
Transparansi dan ketegasan dari SEMA mampu membawa Mudema ini di ketahui oleh seluruh elemen yang ada di UIN IB Padang. “Jika terjadi penyimpangan, mahasiswa tidak akan tinggal diam,” tutupnya. (asr)
Wartawan: Kamelia (Mg), Fauziah Maharatih Wahyuni (Mg)