Suarakampus.com- Tata bahasa merupakan sebagian dari karya jurnalistik. Hal tersebut disampaikan Pimpinan Umum Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Suara Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol 2009/2010 Ade Faulina di kantor Redaksi, Minggu (07/03).
Ade mengatakan, dalam membuat berita seorang wartawan harus paham apa yang dibutuhkan pembaca. “Menvariasikan kalimat juga penting, agar pembaca tidak mudah bosan dan seorang jurnalis harus tahu bagaimana merancang dan menuliskan informasi yang diterimanya,” ungkapnya.
Lanjutnya, beberapa hal yang harus diperhatikan seorang jurnalis dalam penulisan berita. ” Hal tersebut seperti spesifik berita yang ditulis jangan terlalu umum, gunakan kalimat aktif dan pasif, kalimat harus pendek serta hindari angka di awal kalimat,” jelasnya.
Kemudian, Ade menekankan dalam menulis berita seorang wartawan juga harus menghindari judul clickbait agar pembaca tidak merasa tertipu dengan berita. “Jangan membuat judul berita yang tidak sesuai dengan isinya, hanya untuk menarik perhatian pembaca,” ujarnya.
Seorang jurnalis untuk memperkaya kosa kata bisa merujuk kepada Pedoaman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). “Agar penulisan berita tidak monoton untuk dibaca oleh masyarakat, maka jurnalis harus memperbayak kosa kata dengan merujuk pada PUEBI,” ungkapnya.
Ade berharap wartawan LPM Suara Kampus sering liputan dan terus melatih diri dalam menulis berita agar tata bahasa berita semakin baik. “Sering- sering saja liputan nanti juga terbiasa dalam menulis kata maupun bahasa yang baik seiring berjalannya waktu,” tutupnya. (gfr)
Wartawan: Dinni Jannatul Putri, Yossi Yusra
