Suarakampus.com- Juara umum Pekan Olahraga Kota (Porkota) Padang cabang tarung derajat berhasil direngkuh Kontingen Kecamatan Padang Utara. Di mana pada partai puncak Minggu (19/12), peringkat pertama sukses mengumpulkan sembilan medali berupa lima emas, satu perak dan tiga perunggu.
Sementara itu, Kontingen Kecamatan Padang Timur berhasil menduduki posisi kedua, setelah mengamankan delapan medali dengan mendapati lima emas, satu perak dan dua perunggu. Sedangkan peringkat ketiga diperoleh Kontingen Kecamatan Padang Utara pasca memenangkan 10 medali, dengan rincian di antaranya dua emas, lima perak dan tiga perunggu.
Salah seorang Kontingen Padang Utara, Yoshua mengutarakan rasa syukurnya karena berhasil mengantongi beberapa penghargaan dalam kejuaraan tersebut. ”Alhamdulillah saya mendapatkan satu emas tarung bebas putra kelas 52,1 – 55 kg, satu emas ranger beregu putra, dan satu perunggu getar berpasangan putra,” katanya kepada suarakampus.com, Minggu (19/12).
Lanjutnya, kemenangan ini berkat latihannya mengasah kekuatan pukulan kaki dan tangan dalam kurun waktu satu tahun, demi mempersiapkan diri untuk mendapatkan hasil yang maksimal pada Kejuaraan Porkota Padang. “Persiapan kami sudah lama, saya berlatih sudah lima tahun, untuk Porkota ini satu tahun belakangan sudah saya siapkan,” ungkapnya.
Ia menginginkan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dapat memberikan wadah yang lebih luas untuk atlet tarung derajat. Sehingga, para atlet terbaik pada Porkota Padang bisa menjadi perwakilan Sumatra Barat pada event olahraga yang lebih besar.
“Kami berharap KONI lebih sering lagi mengadakan event seperti ini, agar dapat memotivasi dan membentuk skill atlet dari Padang, sehingga bisa menjadi perwakilan Sumbar di kancah nasional bahkan internasional,” ucapnya.
Pelatih Kontingen Kecamatan Padang Utara, Bukhri mengutarakan hasil maksimal bisa didapatkan pihaknya berkat konsisten berlatih dan menerapkan kedisiplinan. “Alhamdulillah, hasil yang sangat baik ini tidak terlepas dari kedisiplinan latihan tiga kali seminggu, dan satu minggu terakhir kami juga latihan setiap hari,” ungkapnya.
Terkait mekanisme pertandingan, Ketua Pelaksana David Junaidi mengapresiasi para peserta karena telah melakukan yang terbaik dalam kejuaraan tersebut.
Terlepas dari pertandingan yang telah usai, David turut mengevaluasi beberapa teknik bertarung para peserta, seperti mengatur emosi saat menghadapi lawan. “Sejauh ini tidak ada kesalahan yang sangat membahayakan dalam pertarungan ini,” tuturnya.
Selanjutnya, ia juga menjelaskan para petarung terbaik mendapatkan penghargaan berupa medali serta sertifikat seperti event lain pada umumnya. “Seperti biasanya kami memberikan medali dan sertifikat, untuk bonus lainnya tidak ada, mungkin itu tergantung kecamatannya masing-masing,” katanya. (ulf)
Wartawan: Muhammad A. Latif