Reporter Sindo Group: Ruang Diskusi harus Masif di Lingkungan Persma

Suarakampus.com- Reporter Sindo Group, Abdul Hakim mengatakan Pers Mahasiswa harus ciptakan ruang diskusi untuk mendesain isu setiap hari, karena bentuk modal pokok  pikiran kritis. Hal ini disampaikan Abdul Hakim sebagai pameteri Capacity Building Pengeloa LPM PTKI dalam sesi diskusi mahasiswa pelopor moderasi beragama di Hotel Royalti Kuningan Jakarta Selatan, Jumat (15/12).

Menurut Abdul, Pers Mahasiswa juga mendapat tantangan yang sebanding dengan media mainstrem diluar kampus. transformasi dari cetak menuju online dipengaruhi oleh percepatan perkembangan teknologi.

“kemajuan teknologi bisa kita manfaatkan, salah satunya untuk memasifkan diskusi-diskusi melalui online,” ucapnya.

Abdul Hakim menyoroti bahwa Pers Mahasiswa memiliki kebebasan ideologi yang memungkinkannya menjalankan fungsi jurnalistiknya tanpa terlalu banyak diintervensi. Berbeda dengan media mainstream yang kadang dimiliki oleh pihak berkepentingan. “Seringkali pemilik media mainstream dimiliki oleh pejabat penting di negara ini,” ungkapnya.

Ia percaya bahwa kontrol sosial tetap terjaga di kalangan Pers Mahasiswa. Kemandiriannya memberikan ruang yang relatif bebas dari intervensi struktural, memastikan keberlanjutan dari kritik yang dihasilkan. “Dalam sejarah, Pers Mahasiswa menjadi salah satu lembaga yang berperan besar dalam proses reformasi di masa lalu,” cerita Hakim.

Abdul Hakim menegaskan bahwa segmentasi media Persma memiliki target yang jelas sehingga tidak perlu mengkhususkan pembacanya secara mendalam. “Pembacanyaya sudah jelas mahasiswa,  tetapi Persma harus menghasilkan karya-karya sehingga menarik dibaca,” tandasnya. (red)

Wartawan: M. Abdul Latif

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post

Landasan Kepenulisan Menurut Pendiri Alif.id: Memahami Esensi Literasi dan Ide Gagasan

Next Post

Seminar Yaumil Arabic, Paparkan Tujuh Budaya Timur Tengah

Related Posts
Total
0
Share
410 Gone

410 Gone


openresty