Sosok Sutan Zaili Asril tentu tidak asing lagi bagi kita, pemegang sembilan perusahaan media terkemuka di Sumatera Barat ini telah melewati lika-liku dalam mencapai keberhasilan. Kegagalan-pun juga pernah menghampirinya.
“Perjalanan ini membutuhkan waktu yang panjang dengan memulai dari nol dan banyak kendala dan rintangan yang dilewati,” ujarnya ketika mengawali cerita tentang riwayat hidupnya.
Ketika kuliah di IAIN Imam Bonjol Padang sekitar tahun 70-an, Ia aktif dalam bidang tulis menulis, sehingga terlibat dalam berbagai organisasi kepenulisan.
Kelihaan rang Pariaman dalam memimpin media terlihat ketika Ia dipercakan memimpin media sekolah di PGA N Padang, seperti jadi Pemimpin Redaksi Buletin Osis PGA Negeri 6 Tahun Padang (1972 – 1973), Pemimpin Redaksi Siaran Mingguan Varia PGAN 6 Tahun Padang di Radio SMSB Padang (1972 – 1973).
Tahun 1978, sejarahpun ditorehkannya, dengan menaggagas Tabloid Mahasiswa Suara Kampus IAIN Imam Bonjol Padang bersama Yulizal Yunus. Dari sebuah rumah tua di Jl Pemancungan No 17, mereka mengonsep pokok pikiran sederhana yang dituangkan dalam bentuk proposal. Sehingga melahirkan media sebagai wadah untuk berkreatifitas mahasiswa dalam menulis.
Selain itu, dimasa kuliahnya, Ia juga memimpin keredaksian Al-fikrah, buletin Senat Mahasiswa Fakultas Tarbiyah IAIN Imam Bonjol Padang (1974 – 1977), anggota Dewan Redaksi Majalah Aspirasi, ketua Redaksi Jurnal Budaya IAIN IB Padang (1978).
“Semasa kuliah saya memilih berorientasi di luar lewat berbagai tulisan, sebagai pawarta ataupun penulis, karena saya tak banyak tahu dengan dunia luar. maka saya menuliskan dan membingkai fenomena yang ada di masyarakat,” ujarnya dengan lantang ketika ditanyai perihal awal ketertarikannya dalam dunia kepenulisan.
Berbagai penghargaan dalam dunia kepenulisan juga sudah diraihnya, diantaranya juara dalam sayembara karya tulis tingkat nasional yang berjudul “Menjadikan Para Alumni IAIN Dinamo Kegiatan Mesjid/Mosholla Dalam Pembangunan di Desa”. Tentunya semua itu diraih berkat kegigihannya mencapai harapan.
Pak Sutan, sapaan akrab rekan-rekanya memiliki mental dan ambisi kuat dalam meraih sesuatu dalam hidupnya, bagaimanapun Ia harus lebih dari orang lain, sehingga berbagai penghargaaan yang pernah ia raih ternyata tak membuatnya puas.
“Saya ini adalah orang yang gagal. Saya menganggap diri saya seorang yang menyimpang. Sebenarnya saya dahulunya seorang mahasiswa jurusan bahasa arab di fakultas tarbiyah, yang seyogyanya menjadi guru, tetapi malah sekarang menjadi wartawan sekaligus saudagar koran. Sesuatu yang tak pernah saya bayangkan sebelumnya,” paparnya.
Menurut salah satu stafnya di Padang Ekpress yang tak mau dicantumkan namanya, Sutan Zaili merupakan sosok pemimpin yang bijaksana, tegas dan ramah. Selain keuletan dan kegigihannya, banyak pengajaran yang diberikan Pak Sutan. “Bagi saya beliau tak hanya seorang atasan saja, tetapi juga seorang guru yang bisa mendidik karyawannya dan kadang menjadi orang tua bagi saya,” ujarnya.
Beberapa industri media yang dpimpinnya juga tak terlepas dari didikan selama melakoni dunia penulisan semasa sekolah dan kuliah, pengalaman dalam memimpin media kampus sangat dirasakan ketika memimpin perusahaan besar, diantaranya Pemimpin Perusahaan majalah Analisis Harmonis Jakarta (1993 – 1994), Pemimpin Redaksi Majalah Berita Mingguan Harmonis Jakarta (1996 – 1998), Pemimpin Redaksi Majalah Semianalisis Madani Pekanbaru (1998 – 1999), Direktur Utama PT Padang Intermedia Pers Padang (Penerbit Harian Padang Ekspres)) merangkap Penanggung Jawab/Pemimpin Umum/Pemimpin Perusahaan Harian Pagi Padang Ekspres (1999 – 2007), direktur Utama PT Padang Media Televisi (produser Padang-TV) merangkap General Manager Padang-TV (2006-sekarang), Direktur PT Posmetro Padang Pers (2001 – 2004), komisaris PT Posmetro Padang Pers (2006-searang), Komisaris PT Padang Graindo Mediatama/percetakan pers (2006-sekarang), Direktur PT Minang Alam-media Nusantara Padang (majalah analisis pemikiran SAGA)/ Penanggung Jawab/Pemimpin Umum/Pemimpin Perusahaan Majalah SAGA (2000 – sekarang).
“Kita harus mampu menyalurkan potensi dan berkompeten dalam bidang kita. Untuk itu kita harus tahu akan diri kita dahulu, tahu akan kesalahan, tahu akan kekurangan dan dapat mengambil sikap yang tepat berbuat melalui proses mendapatkan apa yang kita citakan,” pesan CEO Riau Pos Divre Padang ini kepada mahasiswa. [Siska/Widya]