Oeh : Zelzira Miky Lezia
(Mahasiswi Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam)
Di sela-sela retak yang membentang di hatimu
ada kisah-kisah yang terbenam, tak terucap
seperti hujan yang mengalir di celah batu
diam, namun perlahan menyembuhkan luka
Aku melihatmu
bukan hanya patah, tapi tangguh
bukan hanya hancur, tapi tetap berdiri
retak-retak itu adalah peta perjalanan
jejak waktu yang tak pernah berhenti
Semoga tumbuh bunga di sana
di celah-celah kecil yang kau anggap luka
Bunga liar yang tak butuh taman
yang hanya butuh setitik cahaya dan percikan hujan
Mungkin kau tak percaya
bahwa keindahan bisa lahir dari kehancuran
tapi bukankah langit yang paling biru
muncul setelah badai paling hebat?
Biar aku bisikkan ini padamu:
setiap retak adalah tempat bagi cahaya
setiap pecahan adalah ruang untuk tumbuh
Dan bunga-bunga itu akan hadir
bukan untuk menghapus luka
tapi untuk mengisi kekosongan
memberimu warna di tengah kelabu
Jika kau lelah
ingatlah bahwa akar selalu merangkak dalam gelap
menyentuh bumi, mencari tempat bertahan
Begitu pula hatimu
biarkan ia mencari, menemukan, dan bertumbuh
Semoga tumbuh bunga di sela-sela retakmu
yang harum mekar meski dunia tak sempurna
Bunga yang tak hanya untuk dirimu
tapi juga untuk dunia yang menatapmu kagum
karena dari retakmu, lahir keindahan yang utuh