Oleh: Verlandi Putra
(Mahasiswa Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang)
Gema azan merintih sayu
Menyeru hamba nan lama alpa
Tubuhku luruh di sepi syahdu
Menyusur jalan yang redup sirna
Tiap hembusan berbau nista
Jejakku kelam di tanah fana
Berbilang waktu tersia lara
Tiada sujud menjemput cahya
Langkah gemetar mendekap debu
Menyentuh sajadah bersimbah luka
Pintu maaf terbuka syahdu
Namun hatiku gemetar jua
Dahulu nur bagai rembulan
Menyinari tiap hela nafas
Kini kelam menjalar badan
Menjerat jiwa merajam batas
Air mata bagai hujan duka
Mengalir lirih menapak sajadah
Allah maha mengerti lara
Namun pantaskah taubat terarah
Tiang masjid berbisik lirih
Menyebut nama yang lama pudar
Lafaz doaku gemetar letih
Meniti makna nan kini sadar
Takbir pecah mengusir dosa
Menggetar sukma mengurai sendu
Sekian waktu membeku rasa
Kini bersujud di rahmat-Mu
Dedaunan surga bersenandung
Menyentuh raga yang lama usang
Adakah Tuhan masih merangkum
Hamba sesat penuh belang
Bayang dosaku menari ngeri
Mengintai ragu dalam qalbu
Namun kasih-Mu luas berseri
Membasuh takut membelah pilu
Bulan tersenyum di langit sunyi
Menyambut taubat yang kusemat
Tuhan selalu menanti diri
Meski hamba berdosa pekat