Suarakampus.com- Penceramah Hanan Attaki menyampaikan, surga dalam Al-Qur’an lebih sering digambarkan sebagai kebun yang penuh pepohonan dibandingkan bangunan mewah, saat menyampaikan ceramah bertajuk “Jejak Tauhid Akar dan Ranting” melalui kanal YouTube miliknya, Rabu (21/05).
“Surga itu bukan istana atau gedung tinggi, melainkan kebun yang penuh pohon,” ujarnya dalam siaran tersebut.
Ustaz Hanan menjelaskan, istilah jannah secara bahasa berarti sesuatu yang tertutup, sebagaimana kata jin, junūn, dan janīn yang berasal dari akar kata yang sama. “Artinya semua itu bermakna tersembunyi, tetapi dengan makna yang berbeda-beda,” katanya.
Penceramah asal Bandung itu menilai, surga tidak digambarkan sebagai planet, istana, atau kota mewah seperti Jeddah atau Dubai. “Allah tidak memakai istilah duniawi saat menggambarkan surga,” tuturnya.
Alumnus Universitas Al-Azhar tersebut menegaskan, puncak kebahagiaan di akhirat justru disimbolkan dengan kebun dan pepohonan. “Simbol kebahagiaan itu ternyata pohon,” tegasnya.
Ustaz Hanan mengungkapkan, kesalahan pertama manusia, yakni Nabi Adam, bukanlah maksiat besar, melainkan pelanggaran terhadap ekosistem. “Dosa pertama manusia itu soal pohon, bukan syirik atau pembunuhan,” ungkapnya.
Ustaz kelahiran 1981 itu menambahkan, ujian pertama bagi manusia adalah larangan mendekati pohon tertentu, bukan larangan terhadap harta, wanita, atau kekuasaan. “Allah uji Adam bukan dengan hal-hal duniawi, tapi dengan satu pohon,” ucapnya.
Penceramah muda itu menjelaskan, dari kisah tersebut, umat Islam dapat mengambil pelajaran penting tentang pentingnya isu lingkungan dalam Islam. “Penting bagi umat Islam memahami bahwa ekologi juga bagian dari tanggung jawab keimanan,” ujarnya.
Ustaz Hanan mencontohkan, dalam konteks kekinian, praktik deforestasi atau penebangan hutan demi keuntungan pribadi termasuk bentuk kesalahan ekologis. “Menebang hutan demi kekuasaan dan kekayaan pribadi adalah bentuk dosa ekologis masa kini,” katanya.
Menutup ceramahnya, dai tersebut mengutip hadis riwayat Ahmad tentang pentingnya menanam pohon meskipun hari kiamat tiba. “Kalau di tangan kalian ada tunas saat kiamat datang, tanamkanlah,” pungkasnya. (ver)
Wartawan: Najwalin Syofura