Suarakampus.com-Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) resmikan Madrasah Tsanawiyah Quranic Science Berbasis Digital. Kegiatan tersebut berlangsung di Kampus ll UIN Imam Bonjol Padang, Kamis (25/07).
Acara tersebut dihadiri ketua senat, Dinas Pendidikan kota Padang, kakan kemenag kota Padang, Kekawanwil, Kemenag RI dan dekan FTK.
Rektor UIN Imam Bonjol Padang, Martin Kustati, mengungkapkan fakultas tarbiyah dan keguruan (FTK) saat ini mendirikan sekolah berbasis digital. “Pembelajaran dengan tablet tidak menggunakan buku lagi yang membebankan siswa,” ujarannya.
Ia menyebutkan, FTK juga melakukan pengembangan konten yang interaktif dengan bimbingan blended learning. “Hal ini membuat interaksi tidak hanya disekolah, tetapi bisa kapan saja dan siswa bisa berinteraksi dengan guru melalui one touch screen,” katanya.
Terkait sistem pembelajaran madrasah ini, nantinya akan menggunakan sistem kurikulum merdeka. “Peserta didik dapat menguasai minimal juz ke-30 dan ekstra kompetensi,” sebutnya.
Ia berharap dengan adanya sekolah ini dapat membentuk anak-anak yang berkualitas. “Semoga Madrasah kita nantinya bisa melahirkan putra-putri terbaik bangsa yang menguasai agama, sains, teknologi dan budaya”,tutupnya.
Kepala yayasan Yasmadi melaporkan kepada Bapak Direktur KSKK Madrasah Kementerian Agama, bahwa madrasah laboratorium FTK ini dalam proses perizinan berkoordinasi dengan Ketanwir Kementerian Agama dan kementerian agama kota Padang, sudah dilengkapi sepenuhnya.” Alhamdulillah kita sudah mendapat sinyal dari Bapak Ketanwir,” paranya.
Selain itu, pihak yayasan sudah mempersiapkan kurikulum dan kita juga sudah merekrut siswa meskipun waktu yang sangat relatif terbatas. “Alhamdulillah pada tahun ajaran 2024-2025 sudah memiliki siswa sebanyak 13 orang,” pungkasnya.
Kemudian terkait dengan nama yang sudah kita rumuskan Quranic Scientia. “Kita mencoba mengintegrasikan nilai-nilai dan filosofi Al-Quran dengan ilmu pengetahuan teknologi dan budaya,” jelasnya.
Kemudian, peserta didik MTS Quranic Scientia sudah dibekali dengan iPad.”Mereka tidak perlu lagi membuat buku pelajaran yang banyak ke sekolah,”tegasnya.
Sementara itu, guru kita bekali dengan kemampuan IT yang lebih dari yang standar. “Maka guru tidak lagi mengajar dengan membaca buku cetak tapi sudah menggunakan Smart TV,”bebernya.
Semoga kita nanti kita akan melahirkan generasi muda berkualitas. “Ia berharap generasi selanjutnya memiliki kemampuan yang handal di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, tetapi juga mereka memiliki akhlak islami,”harapannya.(Mif)
Wartawan: Januarica Amora Putri