Suarakampus.com- Ketua Majelis Tabligh Muhammadiyah Pimpinan Wilayah Sumatera Barat Abdul Salam mengatakan, Muhammadiyah hadir dengan membawa gerakan sosial dan pendidikan. Sebagai realisasi dari ajaran Islam untuk membantu siapapun yang membutuhkan.
“Hal ini seperti Hawariyun, dijelaskan dalam Surat Ali Imran ayat 53 yang siap membantu Nabi Isa hingga titik darah penghabisan,” ucapnya saat menyampaikan materi pada kegiatan periodik bulanan di Desa Kampung Baru Padusunan, Pariaman Minggu (02/01).
Kata dia, tidaklah heran Muhammadiyah memakai lambang seperti 12 sinar matahari, sebagai simbol mewakili 12 Hawariyun atau sebutan 12 sahabat setia Nabi Isa. “Muhammadiyah merupakan gerakan yang menolong agama Allah,” katanya.
Selain itu, Abdul Salam turut menceritakan bagaimana tokoh pendiri Muhammadiyah, KH. Ahmad Dahlan merealisasikan apa yang ia sampaikan kepada jemaah, yakni rutin membantu fakir miskin dan anak yatim. “Kala itu, di depan kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah terdapat ratusan fakir miskin yang disantuni beliau beserta murid-muridnya,” ungkapnya.
Ia juga menyoroti berkat semangat dakwah tokoh terdahulu, Muhammadiyah bisa masuk ke Sumatra Barat kisaran tahun 1926-1930. Lima tahun kemudian pasca Muhammadiyah berdiri, katanya Pariaman berhasil menjadi sentral gerakan Muhammadiyah setelah Padang Panjang.
“Sebagai sentral Muhammadiyah dahulu kala, maka Pariaman hendaknya menjadi role model bagi gerakan Muhammadiyah di Sumatera Barat,” harapnya. (ulf)
Wartawan: Idhar Rahman (Mg)