SuaraKampus.com–Mantan Wakil Presiden Mahasiswa (Wapresma) UIN Imam Bonjol Padang, Agusman Efendri, angkat bicara mengenai isu tidak adanya Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) dalam Musyawarah DEMA-U (MUDEMA-U) yang berlangsung baru-baru ini. Ia membenarkan bahwa memang tidak ada penyampaian LPJ dalam forum tersebut, Senin (24/02).
Agusman menjelaskan, tidak adanya LPJ disebabkan oleh pengunduran diri Sekretaris Jenderal (Sekjen) DEMA-U sebelum masa kepengurusan berakhir. “Sekjen mengundurkan diri sebelum kepengurusan selesai,” ujarnya.
Selain itu, Agusman mengungkapkan, tidak ada rapat kepengurusan untuk menunjuk Sekjen baru sebagai pengganti. “Kepengurusan tidak sempat menunjuk Sekjen selanjutnya,” tambahnya.
Ia juga menyoroti, selama satu periode kepengurusan, data kegiatan DEMA-U tidak terdokumentasikan dengan baik. Bahkan, data yang dimiliki oleh para menteri dalam kabinet juga telah terhapus. “Kegiatan DEMA-U selama satu periode tidak terdata,” katanya.
Menurut Agusman, dalam sidang MUDEMA-U yang berlangsung kemarin, peserta sidang sepakat untuk menghapuskan pleno 2 yang berisi penyampaian LPJ. “Peserta sidang sepakat menghapuskan pleno 2,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan, tidak adanya LPJ tidak berpengaruh terhadap pemilihan ketua baru. “Penyampaian LPJ tidak ada hubungannya dengan pemilihan ketua baru,” tegasnya.
Agusman juga menyoroti, jika LPJ dianggap wajib, maka kepengurusan DEMA-U sebelumnya tidak dapat diakui karena menjabat lebih dari satu periode. “Kalau LPJ diwajibkan, maka kepengurusan sebelumnya tidak diakui,” ujarnya.
Ia menambahkan, jika memang LPJ menjadi syarat utama, seharusnya MUDEMA-U kemarin dihentikan sementara hingga LPJ disusun. “Jika LPJ diwajibkan, seharusnya MUDEMA-U di-skorsing,” jelasnya.
Agusman berharap, mahasiswa dapat menerima siapa pun yang terpilih sebagai ketua DEMA-U tanpa melihat latar belakangnya. “Siapa pun yang terpilih, kita harus memberikan haknya,” harapnya.
Ia juga mengingatkan agar ketua terpilih nantinya tetap menjaga netralitas dan transparansi dalam menjalankan tugasnya. “Netralitas dan transparansi terhadap mahasiswa harus dijaga,” pungkasnya. (ver)
Wartawan: Kamelia (Mg), Zahra Mustika (Mg)